Nusa Dua (Antara Bali) - PT Smart Tbk bersinergi dengan lembaga swasembada masyarakat guna menjadikan minyak sawit beserta produk turunannya sebagai solusi berkelanjutan pemenuhan kebutuhan pangan dan energi dunia.
"Kami berusaha meningkatkan produksi minyak sawit dengan tetap menjaga kelestarian hutan. Hal itu menjadi pembahasan utama dalam kegiatan ini," kata anggota steering committee International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) yang juga Presiden Direktur PT Smart Tbk, Daud Dharsono, di Nusa Dua, Rabu.
Dia menjelaskan, acara yang berlangsung 22-24 Februari 2012 itu akan fokus pada sejumlah agenda utama mulai dari pengelolaan hutan bernilai konservasi tinggi dan keanekaragaman hayati, upaya pengurangan emisi karbon, pemanfaatan jasa lingkungan hingga upaya intensifikasi perkebunan rakyat.
Selain itu sejumlah kesimpulan dan pembahasan dari penyelenggaraan terdahulu juga akan dievaluasi dan dipertajam diajang ini.Tercatat hampir 400 orang peserta dari 15 negara menghadiri kegiatan ini.
Pemerintah Indonesia sejak lama meyakini perkebunan sawit yang dikelola secara berkelanjutan sebagai salah satu jawaban dalam memperkokoh perekonomian serta kesejahteraan sosial, membangun ketahanan pangan dan energi, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
"ICOPE diharapkan mampu menjadi wahana para pihak, seperti industri perkebunan, pengolahan, perdagangan, pakar, peneliti serta akademisi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga keuangan hingga pemerintah guna saling berbagi pengalaman seputar pengelolaan perkebunan sawit terbaik," tambah Komisaris Utama Smart, Franky O Widjaja.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami berusaha meningkatkan produksi minyak sawit dengan tetap menjaga kelestarian hutan. Hal itu menjadi pembahasan utama dalam kegiatan ini," kata anggota steering committee International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) yang juga Presiden Direktur PT Smart Tbk, Daud Dharsono, di Nusa Dua, Rabu.
Dia menjelaskan, acara yang berlangsung 22-24 Februari 2012 itu akan fokus pada sejumlah agenda utama mulai dari pengelolaan hutan bernilai konservasi tinggi dan keanekaragaman hayati, upaya pengurangan emisi karbon, pemanfaatan jasa lingkungan hingga upaya intensifikasi perkebunan rakyat.
Selain itu sejumlah kesimpulan dan pembahasan dari penyelenggaraan terdahulu juga akan dievaluasi dan dipertajam diajang ini.Tercatat hampir 400 orang peserta dari 15 negara menghadiri kegiatan ini.
Pemerintah Indonesia sejak lama meyakini perkebunan sawit yang dikelola secara berkelanjutan sebagai salah satu jawaban dalam memperkokoh perekonomian serta kesejahteraan sosial, membangun ketahanan pangan dan energi, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
"ICOPE diharapkan mampu menjadi wahana para pihak, seperti industri perkebunan, pengolahan, perdagangan, pakar, peneliti serta akademisi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga keuangan hingga pemerintah guna saling berbagi pengalaman seputar pengelolaan perkebunan sawit terbaik," tambah Komisaris Utama Smart, Franky O Widjaja.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012