Hasil pengamatan hilal untuk penentuan awal Ramadhan 1441 H yang dilakukan Tim Hisab Rukyat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, di Pantai Jerman, Kuta, tidak dapat melihat hilal karena tertutup awan.

"Dari pemantauan tim kami sampai waktu yang durasi 17 menit sampai batas pengamatan tim tidak ada satu pun petugas yang melihat. Jadi keputusan kami bahwa tim Hisab Rukyat Provinsi Bali hilal tidak kelihatan," ujar Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Nurkhamid di Kabupaten Badung, Kamis.

Nurkhamid menjelaskan secara teori sebenarnya hilal sudah berada pada posisi tiga derajat, walaupun tipis tapi karena tertutup awan mendung maka hilal di wilayah tersebut tidak terlihat.

"Jadi semua tim yang melaksanakan pemantauan baik dari Kementerian Agama, Pengadilan Agama Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, NU Provinsi Bali, Muhammadiyah Provinsi Bali dan BMKG serta MUI Provinsi Bali tidak ada yang melihat hilal," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga telah melaporkan hasil pengamatan Hilal di wilayah Bali selatan tersebut ke Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI bahwa pengamatan hilal di Provinsi Bali tidak kelihatan.

Baca juga: Muslim di Bali laksanakan ziarah makam jelang Ramadhan (video)

Pada kegiatan tersebut, Tim Hisab Rukyat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali juga tetap melakukan pemantauan Hilal dengan melaksanakan sejumlah protokol pencegahan penyebaran COVID-19 atau virus corona seperti dengan menjaga jarak dan seluruh petugas pemantauan yang mengenakan masker.

"Sebelum melaksanakan pemantauan hilal, seluruh petugas Tim Hisab Rukyat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali juga telah menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebagai upaya kami bersama untuk mencegah penyebaran COVID-19," ungkap Nurkhamid.

Sementara itu, Kementerian Agama telah menetapkan bahwa awal puasa 1441 Hijriah/2020 Masehi jatuh pada Jumat (24/4), setelah melakukan sidang isbat yang diikuti perwakilan organisasi masyarakat, ahli astronomi, tamu undangan dan lainnya di Jakarta.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020