Jembrana, Bali (ANTARA) - Sekolah madrasah seluruh tingkatan di Kabupaten Jembrana, Bali menanam pohon matoa (pometia pinnata) yang merupakan pohon endemik dari Papua untuk penghijauan.
"Kementerian Agama melakukan gerakan penanaman satu juta pohon termasuk di lingkungan madrasah. Di Kabupaten Jembrana ada 49 madrasah dengan jenis tanaman pohon matoa," kata Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Jembrana Hendra Sidratul Azis di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis.
Dia mengatakan dari 49 madrasah negeri dan swasta tersebut, total pohon matoa yang ditanam sebanyak 455 dengan melibatkan guru dan murid.
Dari pengetahuan yang dia dapat, dipilihnya matoa karena pohon ini bisa beradaptasi dengan lingkungan tempatnya ditanam, serta dengan akar dan batangnya yang kuat cocok sebagai pohon perindang.
Dengan jumlah 20 pohon di tiap madrasah negeri dan 5 pohon di madrasah swasta, menurut dia, buah matoa yang enak rasanya kelak bisa dinikmati guru dan murid.
"Saya minta guru bersama dengan murid menjaga dan merawat pohon ini agar tumbuh dengan baik. Selain untuk menciptakan ruang hijau di lingkungan sekolah, buah matoa juga enak rasanya," katanya.
Pantauan di sejumlah madrasah ibtidaiyah (MI), pihak sekolah memanfaatkan ruang kosong untuk menanam pohon tersebut dengan tetap memperhatikan tata letak gedung sekolah ke depannya.
"Pohon kami tanam pada areal yang sekiranya tidak akan dibangun gedung pada masa depan. Sayang kalau kelak pohon sudah besar harus dihilangkan karena pembangunan gedung," kata Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Jembrana Sumarwan.
Oleh karena itu, kata dia, pohon ditanam terpencar di lahan milik sekolah yang berlokasi di Desa Cupel, Kecamatan Negara tersebut.
Untuk perawatan, menurut dia, pihaknya juga memberitahu murid-murid agar tidak mengganggu pohon yang baru saja ditanam tersebut.
"Namanya anak-anak banyak yang kurang paham tujuan dari penghijauan ini. Hal itu menjadi tugas kami memberitahu dan mengajari mereka sebagai bagian dari pendidikan," katanya.