PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) mengembangkan vaksin virus corona (COVID-19) di dalam negeri.

"Kita kolaborasi dengan CEPI, lembaga ini dimiliki oleh beberapa negara besar Eropa, mereka sudah sampai penemuan vaksin di lembaga risetnya dan siap melakukan produksi dan uji klinis. Dalam hal ini, kita komunikasi dengan CEPI bagaimana scaling up untuk vaksin bisa dilakukan di Bio Farma," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan jika semua berjalan lancar, maka pada kuartal ketiga tahun ini vaksin COVID-19 siap diujicobakan pada manusia.

Baca juga: Nestle beri donasi pengembangan vaksin COVID-19

Ia menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan China, yang saat ini sedang dalam uji klinis tahap kedua.

Jika sukses, Bio Farma berharap produksi vaksin tersebut bisa dilakukan oleh sendiri.

"Memang vaksin untuk COVID-19 sampai hari ini masih dalam upaya kerja sama dari lembaga vaksin yang ada di dunia. Sampai saat ini kita belum memiliki vaksin untuk COVID-19. Upaya untuk penemuan dan pengembangan vaksin COVID-19, kami kolaborasi dalam negeri maupun secara internasional," kata Honesti.

Baca juga: Presiden: Indonesia harus mampu hasilkan vaksin COVID-19

Dari dalam negeri, lanjut dia, Bio Farma juga berkolaborasi dengan beberapa lembaga dan perguruan tinggi dengan membentuk konsorsium untuk penemuan vaksin COVID-19.

"Atas inisiatif Kemenristek, sudah dibentuk konsorsium untuk penemuan vaksin COVID-19 di Indonesia. Targetnya akhir 2020 ini diharapkan bibit dari vaksin itu sudah bisa dikembangkan. Pengembangan ini memang membutuhkan waktu, tapi dengan adanya teknologi biofarmatik yang terbaru kita sedang berusaha mempercepat penemuan vaksin ini," ucapnya.

Sebagai perusahaan yang fokus terhadap pengembangan vaksin, Honesti mengatakan, Bio Farma juga mencari cara untuk menemukan vaksin yang tujuannya meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca juga: Indonesia ikut "solidarity trial" vaksin COVID-19

"Kami juga sudah memiliki beberapa jenis vaksin yang tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat. COVID-19 bisa menginfeksi karena menurunnya daya tahan tubuh, yang kita tonjolkan sekarang ada dua jenis vaksin yaitu flubio dan vaksin meningitis. Sekarang produksinya cukup besar karena memang kebutuhannya cukup tinggi," paparnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020