Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Bali tetap memberikan pelayanan kepabeanan dan cukai kepada masyarakat, meski dengan melakukan beberapa penyesuaian sebagai langkah kewaspadaan dan pencegahan penyebaran COVID-19 atau virus Corona.
"Pelayanan tatap muka dengan pengguna jasa yang berkepentingan di lingkungan Kantor Bea Cukai Ngurai Rai untuk sementara dialihkan melalui saluran surat elektronik, telepon, faksimili serta media video call menggunakan aplikasi WhatsApp hingga 21 April 2020,” ujar Kepala Seksi Penyuluhan Layanan Informasi Bea Cukai Ngurah Rai, Teddy Triatmojo di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan untuk dokumen berbentuk hardcopy yang harus disampaikan, dapat dilakukan melalui mekanisme perantara yang dilakukan oleh petugas keamanan.
"Meskipun kami melakukan pengalihan pelayanan, namun hal tersebut tidak mengurangi ketelitian dan ketegasan kami dalam melakukan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai," katanya
Menurutnya, penyesuaian layanan itu pada prinsipnya hanya layanan tatap muka yang dialihkan. Sisanya, layanan lainnya tetap berjalan seperti biasa.
"Hampir semua layanan bea cukai sudah berjalan secara online atau daring, termasuk business process kami secara internal juga sudah menggunakan aplikasi web based Sistem Aplikasi Mandiri Bea Cukai Ngurah Rai (SAMURAI), jadi perubahan ini tidak mengganggu proses bisnis yang biasa berlangsung," ungkap Teddy.
Baca juga: AP I terapkan layanan virtual di 12 bandara, termasuk di Bali
Selain itu, pihaknya juga melakukan sejumlah pengawasan dengan meminimalkan proses tatap muka dan melengkapi petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan sarung tangan.
Bea Cukai Ngurah Rai juga telah menyediakan hand sanitizer serta melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh area gedung pelayanan Kantor Bea Cukai Ngurah Rai.
"Penyemprotan disinfektan di sejumlah area meliputi area pelayanan, ruangan pegawai hingga area tunggu pengguna jasa ini dilakukan sebagai langkah kewaspadaan dan wujud upaya kami dalam memberikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan para pegawai serta para pengguna jasa," ujar Teddy Triatmojo.
Ia menambahkan, saat ini absen pegawai yang semula dilakukan dengan sidik jari juga dilakukan dengan cara Geotagging dengan aplikasi inovasi mandiri Bea Cukai Ngurah Rai bernama Aplikasi Daftar Hadir Elektronik BC Ngurah Rai.
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai terapkan layanan daring cegah COVID-19
Dalam pelaksanaan rapat, juga dilakukan pengaturan jarak aman antar peserta dan dalam beberapa kesempatan rapat juga dilakukan rapat secara daring menggunakan fasilitas video conference.
"Kami berharap melalui upaya-upaya yang kami lakukan tersebut dapat mencegah penyebaran COVID-19 dan pelayanan yang diberikan oleh pegawai terhadap pengguna jasa tetap berjalan lancar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pelayanan tatap muka dengan pengguna jasa yang berkepentingan di lingkungan Kantor Bea Cukai Ngurai Rai untuk sementara dialihkan melalui saluran surat elektronik, telepon, faksimili serta media video call menggunakan aplikasi WhatsApp hingga 21 April 2020,” ujar Kepala Seksi Penyuluhan Layanan Informasi Bea Cukai Ngurah Rai, Teddy Triatmojo di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan untuk dokumen berbentuk hardcopy yang harus disampaikan, dapat dilakukan melalui mekanisme perantara yang dilakukan oleh petugas keamanan.
"Meskipun kami melakukan pengalihan pelayanan, namun hal tersebut tidak mengurangi ketelitian dan ketegasan kami dalam melakukan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai," katanya
Menurutnya, penyesuaian layanan itu pada prinsipnya hanya layanan tatap muka yang dialihkan. Sisanya, layanan lainnya tetap berjalan seperti biasa.
"Hampir semua layanan bea cukai sudah berjalan secara online atau daring, termasuk business process kami secara internal juga sudah menggunakan aplikasi web based Sistem Aplikasi Mandiri Bea Cukai Ngurah Rai (SAMURAI), jadi perubahan ini tidak mengganggu proses bisnis yang biasa berlangsung," ungkap Teddy.
Baca juga: AP I terapkan layanan virtual di 12 bandara, termasuk di Bali
Selain itu, pihaknya juga melakukan sejumlah pengawasan dengan meminimalkan proses tatap muka dan melengkapi petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan sarung tangan.
Bea Cukai Ngurah Rai juga telah menyediakan hand sanitizer serta melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh area gedung pelayanan Kantor Bea Cukai Ngurah Rai.
"Penyemprotan disinfektan di sejumlah area meliputi area pelayanan, ruangan pegawai hingga area tunggu pengguna jasa ini dilakukan sebagai langkah kewaspadaan dan wujud upaya kami dalam memberikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan para pegawai serta para pengguna jasa," ujar Teddy Triatmojo.
Ia menambahkan, saat ini absen pegawai yang semula dilakukan dengan sidik jari juga dilakukan dengan cara Geotagging dengan aplikasi inovasi mandiri Bea Cukai Ngurah Rai bernama Aplikasi Daftar Hadir Elektronik BC Ngurah Rai.
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai terapkan layanan daring cegah COVID-19
Dalam pelaksanaan rapat, juga dilakukan pengaturan jarak aman antar peserta dan dalam beberapa kesempatan rapat juga dilakukan rapat secara daring menggunakan fasilitas video conference.
"Kami berharap melalui upaya-upaya yang kami lakukan tersebut dapat mencegah penyebaran COVID-19 dan pelayanan yang diberikan oleh pegawai terhadap pengguna jasa tetap berjalan lancar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020