Madiun (Antara Bali) - Sejumlah warga Dusun Jirem, Desa Lembah, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menemukan sebuah batu relief bergambar seorang laki-laki sedang merentangkan tangan ke atas yang diyakini sebagai batu peninggalan bersejarah.
Batu tersebut pertama kali ditemukan Parno, Bibit, dan Tukiman, warga Dusun Jirem, Desa Lembah, di tepian aliran sungai desa setempat dua pekan lalu. Namun, baru dilaporkan ke kantor desa Selasa.
"Awalnya kami sedang mencari batu dan pasir di sungai desa setempat. Saat sedang beristirahat di tepi sungai, kami tiba-tiba melihat batu berlumut yang ada gambarnya dan tertutup batu-batu lainnya. Setelah dibersihkan, gambarnya semakin terlihat jelas, tapi kami tidak tahu apakah batu tersebut peninggalan sejarah atau bukan," ujar salah seorang penemu batu, Parno, Selasa.
Sebelumnya, ketiganya enggan melaporkan penemuan batu tersebut. Namun, seiring banyak orang yang melihat setelah kabar ditemukannya batu tersebut tersiar, ketiganya akhirnya melapor ke kantor desa setempat untuk ditindaklanjuti.
Bahkan, petugas dari UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Dolopo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, akhirnya juga mendatangi lokasi untuk melakukan peninjauan dan pencatatan.
Penilik Kebudayaan UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Dolopo, Heru Setyo Pramono, yang meninjau lokasi menyatakan, setelah melakukan pengamatan, batu relief tersebut berukuran tinggi 104 cm, lebar bawah 59 cm, lebar atas 50 cm dan tebal 24 cm. Sementara tinggi patung relief dalam batu tersebut adalah 89 cm dan lebar rentangan tangan 41 cm.(*/R-M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Batu tersebut pertama kali ditemukan Parno, Bibit, dan Tukiman, warga Dusun Jirem, Desa Lembah, di tepian aliran sungai desa setempat dua pekan lalu. Namun, baru dilaporkan ke kantor desa Selasa.
"Awalnya kami sedang mencari batu dan pasir di sungai desa setempat. Saat sedang beristirahat di tepi sungai, kami tiba-tiba melihat batu berlumut yang ada gambarnya dan tertutup batu-batu lainnya. Setelah dibersihkan, gambarnya semakin terlihat jelas, tapi kami tidak tahu apakah batu tersebut peninggalan sejarah atau bukan," ujar salah seorang penemu batu, Parno, Selasa.
Sebelumnya, ketiganya enggan melaporkan penemuan batu tersebut. Namun, seiring banyak orang yang melihat setelah kabar ditemukannya batu tersebut tersiar, ketiganya akhirnya melapor ke kantor desa setempat untuk ditindaklanjuti.
Bahkan, petugas dari UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Dolopo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, akhirnya juga mendatangi lokasi untuk melakukan peninjauan dan pencatatan.
Penilik Kebudayaan UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Dolopo, Heru Setyo Pramono, yang meninjau lokasi menyatakan, setelah melakukan pengamatan, batu relief tersebut berukuran tinggi 104 cm, lebar bawah 59 cm, lebar atas 50 cm dan tebal 24 cm. Sementara tinggi patung relief dalam batu tersebut adalah 89 cm dan lebar rentangan tangan 41 cm.(*/R-M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012