Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor tertinggi di Provinsi Bali dengan komoditas ekspor tertinggi yaitu produk tekstil berupa kain dan pakaian jadi.
"Berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) tertinggi komoditasnya berupa tekstil dan produk tekstil seperti kain dan pakaian jadi dan ekspor tertinggi tujuan ke Amerika Serikat,"kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta, di Denpasar, Selasa.
Ia menjelaskan untuk ekspor ke Tiongkok berdasarkan SKA pada tahun 2019 jumlahnya menurun dibandingkan dengan tahun 2018. Untuk tahun 2018 terealisasi sebesar 58,8 juta dolar AS dan tahun 2019 terealisasi sebesar 36,51 juta dolar.
Baca juga: BPS Bali: mesin-peralatan listrik jadi impor terbesar
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho mengatakan Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor tertinggi dengan nilai sebesar 14.3 juta dolar pada Januari 2019 dan meningkat menjadi 14,5 juta dolar pada Januari 2020 dilihat perbandingannya dari tahun ke tahun.
Selain itu, nilai ekspor barang Provinsi Bali ke luar negeri yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Januari 2020 tercatat sebesar 46,56 juta dolar. Apabila dibandingkan tahun 2019, Kata Adi nilai ekspor nya dinilai turun 6,92 persen.
"Dari 10 negara utama pangsa ekspor Provinsi Bali ke luar negeri bulan Januari 2020, untuk tujuh negara diantaranya Singapura, Tiongkok, Australia, Perancis, Hongkong, Spanyol dan Inggris mengalami penurunan, sedangkan tujuan AS, Jepang, dan Belanda mengalami peningkatan," jelas Adi.
Baca juga: Pelindo III beri insentif 31 persen jika gunakan pelabuhan Benoa untuk ekspor (video)
Faktor penurunan ekspor Bali ke luar negeri ini didominasi karena turunnya ekspor produk perhiasan dan permata.
Selain itu, untuk share ekspor komoditas Ikan dan Udang, Adi menjelaskan sebesar 26,33 persen dari total ekspor tercatat bahwa komoditas ikan dan udang menjadi ekspor utama Provinsi Bali ke luar negeri di bulan Januari 2020.
Adapun 10 besar komoditas yang diekspor Bali mulai dari yang terbanyak, yaitu ikan dan udang, pakaian jadi bukan rajutan, perhiasan atau permata, kayu atau barang dari kayu, perabot dan penerangan rumah, barang-barang rajutan, jerami atau bahan anyaman, kertas atau karton, barang-barang dari kulit, dan terakhir kain perca.
"Kondisi ekspor barang berdasarkan pelabuhan muat pada bulan Januari 2020, sebagian besar melalui pelabuhan di luar Provinsi Bali yaitu sebesar 58,77 persen. Di antaranya melalui pelabuhan Jawa Timur 54,39 persen, DKI Jakarta sebesar 4,21 persen, dan Jawa Tengah sebesar 0,12 persen, sedangkan ekspor melalui pelabuhan Bali sebesar 41,28 persen," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020