Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra tidak menginginkan sampai terjadi kecurangan dalam tes kompetensi dasar (TKD) CPNS pemprov setempat dengan menggunakan sistem computer assisted test/CAT yang akan dimulai pada 28 Januari 2020.

"Semuanya harus dicek dan dipastikan berfungsi dengan baik, mulai dari ruangan, komputer, jaringan, tempat duduk hingga pendingin ruangan. Saya ingin tak ada gangguan teknis yang mengganggu konsentrasi para peserta sehingga mereka dapat menunjukkan kemampuan maksimal," kata Dewa Indra saat meninjau lokasi Tes Kompetensi Dasar CPNS di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali di Jalan Hayam Wuruk 152 Denpasar, Sabtu.

Dewa Indra menegaskan ingin seluruh proses tes berjalan dengan baik, nyaman, transparan dan akuntabel. Untuk itu, ia mengingatkan seluruh jajaran yang duduk di kepanitiaan memperhatikan seluruh sarana pendukung berfungsi dengan baik.

Tak hanya kenyamanan para peserta, pihak panitia juga menyiapkan ruang tunggu yang layak bagi orang tua atau kerabat peserta tes CPNS.

Di ruang tunggu yang disediakan, mereka bisa melihat langsung hasil tes putra, putri atau kerabat mereka. "Kami juga menyiapkan petugas kesehatan, parkir dan kantin yang memadai," ujarnya.

Dewa Indra berharap, dukungan sarana dan prasarana yang telah dipersiapkan sedemikian matang dapat meniadakan komplain dari peserta yang ikut tes.

Di sisi lain, dia juga menyinggung komitmen Pemprov Bali dalam mewujudkan rekrutmen CPNS yang bersih dan transparan. Terkait dengan upaya mewujudkan transparansi, pihaknya menjamin pelaksanaan tes bebas dari joki karena panitia menerapkan sistem pengecekan identitas secara berlapis dan melibatkan unsur aparat keamanan dan penegak hukum.

"Semua akan dicek, mulai dari tanda pengenal dan wajah para peserta. Kami juga akan mengundang Komisi 1 DPRD Bali, Kejaksaan, Polda Bali, BPKP, Ombudsman dan Inspektorat untuk mengawal proses seleksi," ujarnya.

Proses seleksi yang telah disiapkan melalui sistem sedemikian rupa diharapkan akan menghasilkan SDM berkualitas yang menggerakkan mesin birokrasi.

"Kalau proses rekrutmennya sudah seperti ini, saya yakin ke depannya tak ada PNS yang gaptek," kata birokrat yang sebelumnya menjabat Kepala Pelaksana BPBD Bali itu.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Ketut Lihadnyana mengatakan seleksi dengan sistem CAT penerimaan CPNS Pemprov Bali baru pertama kali dilaksanakan di BPSDM. "Sebelumnya sudah menggunakan CAT, tetapi pelaksanaannya di Gedung BKN," ucapnya.

Lihadnyana mengemukakan, jumlah peserta yang mengikuti tes CPNS kali ini lebih dari 13 ribu yang akan bersaing memperebutkan formasi yang tersedia sebanyak 676. "Kebanyakan tenaga teknis yang kita butuhkan untuk mendukung program prioritas Bapak Gubernur," ujarnya.

Dalam pelaksanaan tes kali ini, peserta akan dibagi dalam beberapa ruangan dengan satu sesi diikuti 400 peserta. Dalam sehari akan dilaksanakan lima sesi tes sehingga jumlahnya mencapai 2.000 peserta/hari.

TKD CPNS akan dimulai pada Selasa (28/1) yang akan diawali dengan pelamar untuk Pemprov Bali. "Karena pelamar berjumlah 13 ribu lebih, tes untuk Pemprov Bali akan memakan waktu 7 hari. Berikutnya dilanjutkan untuk peserta yang melamar untuk CPNS Kabupaten/Kota. Sehingga total waktu yang dibutuhkan mencapai 21 hari," ucap Lihadnyana seraya berharap Pemerintah Kabupaten/Kota dan DPRDnya ikut mengawal proses seleksi ini.

Senada dengan Sekda Dewa Indra, Lihadnyana menjamin proses seleksi CPNS akan bebas dari kehadiran joki. "Kalau berani, akan langsung ditangkap oleh aparat. Kami sudah siapkan proses berlapis dan masing-masing peserta membawa identitas dengan barcode yang berbeda antara satu dengan yang lain," ujarnya.

Dalam peninjauan tersebut hadir pula Kadis Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfos) Gede Pramana, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) I Gede Darmawa, Kasatpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Darmadi serta perwakilan dari OPD terkait.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020