Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan pihaknya akan menjadikan sejumlah kampus atau perguruan tinggi di Pulau Dewata sebagai percontohan penggunaan sistem pembayaran "Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)".
"Pasar tradisional dan sejumlah universitas akan dijadikan 'pilot project' untuk 2020 ini. Jadi dibuatkan ekosistem, mulai masuk kuliah pakai QRIS, belanja pakai QRIS, dan sebagainya," kata Trisno Nugroho, di Denpasar, Kamis.
Apalagi QRIS ini, lanjutnya, berlaku efektif di Indonesia mulai 1 Januari 2020. Meskipun sebelumnya pada 2019 telah dilakukan uji coba pada lebih dari 20 ribu UMKM di Bali.
"Ini sebenarnya masalah kebiasaan saja. Kalau anak-anak muda, biasanya sebentar saja diajarin pasti sudah mengerti," ucapnya.
Oleh karena itu, menurut Trisno, diperlukan upaya masif untuk sosialisasi kepada masyarakat. Sedangkan pemanfaatan QRIS di kampus-kampus di Bali yang berjumlah sekitar 50-an itu, sekaligus diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk bertambahnya "startup-starup" dari Pulau Dewata.
Dia mengatakan akan menjadi masalah ketika sudah banyak UMKM yang memakai QRIS, namun tidak ada yang belanja memakai QRIS. "Awal Februari nanti kami akan me-launching QRIS ini bersama Gubernur Bali," katanya.
Penggunaan sistem pembayaran QRIS tersebut, tambah Trisno, akan sangat bagus dampaknya bagi pelaku UMKM karena uang langsung masuk ke rekening.
"Uangnya cepat 'muter' dan tidak perlu 'nyimpen' di bawah meja atau di saku, langsung ke rekening masing-masing," ujarnya.
Pihaknya juga telah menyosialisasikan kepada Perusahaan Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), Aprindo maupun asosiasi pusat perbelanjaan di Bali supaya menyesuaikan penggunaan QRIS yang standar dipakai di Indonesia.
Adapun standar sticker QRIS yakni QRIS yang terpasang dengan karakteristik berisi logo QRIS dan GPN, nama merchant, nomor ID Nasional dan nama 'acquirer' dan versi cetak.
Sebelumnya Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali mencatat hingga menjelang akhir Desember 2019 telah lebih dari 22 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali yang memanfaatkan sistem pembayaran QRIS. Bahkan dalam ajang Denpasar Festival 2019 yang digelar dari 28-31 Desember lalu itu di pusat Kota Denpasar, pengunjung sudah bisa bertransaksi menggunakan QRIS.
Selain itu, BPD Bali menjadi salah satu dari bank di Bali yang sudah mendapatkan izin menggunakan QRIS. "BPD Bali, 'astungkara' nomor dua BPD setelah DKI Jakarta," ucap Trisno.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pasar tradisional dan sejumlah universitas akan dijadikan 'pilot project' untuk 2020 ini. Jadi dibuatkan ekosistem, mulai masuk kuliah pakai QRIS, belanja pakai QRIS, dan sebagainya," kata Trisno Nugroho, di Denpasar, Kamis.
Apalagi QRIS ini, lanjutnya, berlaku efektif di Indonesia mulai 1 Januari 2020. Meskipun sebelumnya pada 2019 telah dilakukan uji coba pada lebih dari 20 ribu UMKM di Bali.
"Ini sebenarnya masalah kebiasaan saja. Kalau anak-anak muda, biasanya sebentar saja diajarin pasti sudah mengerti," ucapnya.
Oleh karena itu, menurut Trisno, diperlukan upaya masif untuk sosialisasi kepada masyarakat. Sedangkan pemanfaatan QRIS di kampus-kampus di Bali yang berjumlah sekitar 50-an itu, sekaligus diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk bertambahnya "startup-starup" dari Pulau Dewata.
Dia mengatakan akan menjadi masalah ketika sudah banyak UMKM yang memakai QRIS, namun tidak ada yang belanja memakai QRIS. "Awal Februari nanti kami akan me-launching QRIS ini bersama Gubernur Bali," katanya.
Penggunaan sistem pembayaran QRIS tersebut, tambah Trisno, akan sangat bagus dampaknya bagi pelaku UMKM karena uang langsung masuk ke rekening.
"Uangnya cepat 'muter' dan tidak perlu 'nyimpen' di bawah meja atau di saku, langsung ke rekening masing-masing," ujarnya.
Pihaknya juga telah menyosialisasikan kepada Perusahaan Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), Aprindo maupun asosiasi pusat perbelanjaan di Bali supaya menyesuaikan penggunaan QRIS yang standar dipakai di Indonesia.
Adapun standar sticker QRIS yakni QRIS yang terpasang dengan karakteristik berisi logo QRIS dan GPN, nama merchant, nomor ID Nasional dan nama 'acquirer' dan versi cetak.
Sebelumnya Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali mencatat hingga menjelang akhir Desember 2019 telah lebih dari 22 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali yang memanfaatkan sistem pembayaran QRIS. Bahkan dalam ajang Denpasar Festival 2019 yang digelar dari 28-31 Desember lalu itu di pusat Kota Denpasar, pengunjung sudah bisa bertransaksi menggunakan QRIS.
Selain itu, BPD Bali menjadi salah satu dari bank di Bali yang sudah mendapatkan izin menggunakan QRIS. "BPD Bali, 'astungkara' nomor dua BPD setelah DKI Jakarta," ucap Trisno.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020