Pecatur terbaik dunia saat ini, GM Magnus Carlsen (2886), tampil sebagai juara nomor catur cepat pada kejuaraan dunia catur cepat dan kilat yang menyelesaikan lima babak terakhir di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu WIB.
Dari catatan statistik hasil pertandingan (Chess-Result), pada lima babak terakhir di hari ketiga, pecatur jenius asal Norwegia itu menambah 3,5 poin sehingga ia secara total mengoleksi 11,5 poin dari tiga hari pertandingan, unggul 1,0 poin dari tiga pecatur yang membuntutinya di posisi kedua hingga keempat.
Poin yang diperoleh Carsen di hari ketiga itu sebenarnya 0,5 poin lebih sedikit dibanding yang ia peroleh di lima babak hari pertama dan kedua, tetapi buruknya penampilan para pesaing terdekat sebelumnya, membuat Carlsen tak tertahan untuk menduduki singgasana juara turnamen bertajuk "2019 King Salman World Rapid & Blitz Championships" itu.
Baca juga: Indonesia lahirkan Grand Master catur
Pada hari ketiga, Carlsen mencatat dua kemenangan, yakni pada babak ke 12 dari pecatur Armenia GM Aronian Levon (2784) dan babak ke-13 dari pecatur Turki GM Amedyarov Shakhriyar (2752), serta tiga kali bermain remis dengan pecatur Prancis GM Vachier-Lagrave Maxime (2873), serta dengan dua pecatur Amerika Serikat GM Dominguez Perez Leinier (2755) dan GM Nakamura Hikaru (2819).
Carlsen mengatakan, ia sangat gembira bisa memenangi lagi gelar yang pernah diraihnya pada tahun 2015 itu karena ia sempat sedikit tidak yakin setelah gagal meraih kemenangan pada pertandingan pertama hari ketiga menghadapi GM Vachier-Lagrave Maxime (2873).
"Saya memang merasa bahwa saya mungkin tetap menang, tapi itu sudah di luar kendali. Setelah pertandingan yang begitu sulit, tidak ada yang lebih baik daripada menangkap ratu lawan dengan sia-sia," kata Carlsen tentang pertandingan dengan pecatur Prancis tersebut.
Selanjutnya, Carlsen menegaskan akan berusaha untuk kembali menjadi juara pada kategori catur kilat yang akan dimulai Minggu setempat atau Senin WIB.
“Pekerjaan masih setengah selesai untuk saya. Saya ingin memenangkan blitz juga sehingga tidak ada waktu untuk berpuas diri,” katanya seperti dilansir laman Chess.com.
Baca juga: Kekuatan emas di kelembutan Medina Warda
Kejutan terjadi pada hari terakhir yang dilakukan GM Alireza Firouzja (2614) yang mampu menyodok ke posisi kedua dengan 10,5 poin. Pecatur berdarah Iran ini memiliki total nilai sama dengan pecatur Amerika berdarah Jepang GM Hiraku Nakamura (2819) dan pecatur Rusia GM Vladislav Artemie v (2756), tetapi Alireza unggul dalam hitungan parameter Tie Break 1 (TB1).
Alireza hingga 10 babak di dua hari sebelumnya hanya berada di posisi 36 dengan 6,0 poin bermain cemerlang di hari ketiga sehingga mampu mendulang 4,5 poin yang diperolehnya dari empat kemenangan dan sekali remis.
Alireza adalah pecatur yang paling menyita perhatian pada turnamen catur yang disponsori Kerajaan Arab Saudi ini terkait dengan kebijakan negaranya Iran yang melarang setiap atletnya bertanding dengan atlet dari Negara Israel. Namun, Alireza memilih tetap bertanding dengan bendera Federasi Catur Internasional (FIDE).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Dari catatan statistik hasil pertandingan (Chess-Result), pada lima babak terakhir di hari ketiga, pecatur jenius asal Norwegia itu menambah 3,5 poin sehingga ia secara total mengoleksi 11,5 poin dari tiga hari pertandingan, unggul 1,0 poin dari tiga pecatur yang membuntutinya di posisi kedua hingga keempat.
Poin yang diperoleh Carsen di hari ketiga itu sebenarnya 0,5 poin lebih sedikit dibanding yang ia peroleh di lima babak hari pertama dan kedua, tetapi buruknya penampilan para pesaing terdekat sebelumnya, membuat Carlsen tak tertahan untuk menduduki singgasana juara turnamen bertajuk "2019 King Salman World Rapid & Blitz Championships" itu.
Baca juga: Indonesia lahirkan Grand Master catur
Pada hari ketiga, Carlsen mencatat dua kemenangan, yakni pada babak ke 12 dari pecatur Armenia GM Aronian Levon (2784) dan babak ke-13 dari pecatur Turki GM Amedyarov Shakhriyar (2752), serta tiga kali bermain remis dengan pecatur Prancis GM Vachier-Lagrave Maxime (2873), serta dengan dua pecatur Amerika Serikat GM Dominguez Perez Leinier (2755) dan GM Nakamura Hikaru (2819).
Carlsen mengatakan, ia sangat gembira bisa memenangi lagi gelar yang pernah diraihnya pada tahun 2015 itu karena ia sempat sedikit tidak yakin setelah gagal meraih kemenangan pada pertandingan pertama hari ketiga menghadapi GM Vachier-Lagrave Maxime (2873).
"Saya memang merasa bahwa saya mungkin tetap menang, tapi itu sudah di luar kendali. Setelah pertandingan yang begitu sulit, tidak ada yang lebih baik daripada menangkap ratu lawan dengan sia-sia," kata Carlsen tentang pertandingan dengan pecatur Prancis tersebut.
Selanjutnya, Carlsen menegaskan akan berusaha untuk kembali menjadi juara pada kategori catur kilat yang akan dimulai Minggu setempat atau Senin WIB.
“Pekerjaan masih setengah selesai untuk saya. Saya ingin memenangkan blitz juga sehingga tidak ada waktu untuk berpuas diri,” katanya seperti dilansir laman Chess.com.
Baca juga: Kekuatan emas di kelembutan Medina Warda
Kejutan terjadi pada hari terakhir yang dilakukan GM Alireza Firouzja (2614) yang mampu menyodok ke posisi kedua dengan 10,5 poin. Pecatur berdarah Iran ini memiliki total nilai sama dengan pecatur Amerika berdarah Jepang GM Hiraku Nakamura (2819) dan pecatur Rusia GM Vladislav Artemie v (2756), tetapi Alireza unggul dalam hitungan parameter Tie Break 1 (TB1).
Alireza hingga 10 babak di dua hari sebelumnya hanya berada di posisi 36 dengan 6,0 poin bermain cemerlang di hari ketiga sehingga mampu mendulang 4,5 poin yang diperolehnya dari empat kemenangan dan sekali remis.
Alireza adalah pecatur yang paling menyita perhatian pada turnamen catur yang disponsori Kerajaan Arab Saudi ini terkait dengan kebijakan negaranya Iran yang melarang setiap atletnya bertanding dengan atlet dari Negara Israel. Namun, Alireza memilih tetap bertanding dengan bendera Federasi Catur Internasional (FIDE).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019