Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh A.M. Suharyadi memimpin pelaksanaan acara tradisi dan serah terima jabatan Dandim 1609/Buleleng dari Letkol Inf Verdy De Irawan, kepada Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto di Makorem 163/Wira Satya.
"Ada dua hal yang menjadi alasan dalam pergantian pejabat dalam suatu organisasi, pertama dalam konteks pembinaan organisasi dan kedua dalam konteks pembinaan karier pejabat atau personel yang bersangkutan," kata Danrem saat memberikan sambutan, di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan bahwa adanya serah terima jabatan dalam suatu organisasi, salah satunya di lingkungan TNI AD merupakan hal yang lumrah dan biasa untuk kepentingan organisasi.
Ia menambahkan dalam konteks organisasi keberadaan personil memang dijabatkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Untuk konteks pembinaan karier agar yang personil tersebut dapat semakin melengkapi jenjang karier yang dimiliki.
"Jadi pembinaan personil dan penempatan dalam jabatan tertentu bukan didasari atas suka dan tidak suka, tetapi murni untuk kebutuhan organisasi. Karena Dandim itu adalah pejabat dalam tataran teknis murni, dimana 75 persen dalam pelaksanaan tugas sebagai komandan satuan dan memaksimalkan kemampuan satuan dan anggota yang dipimpinnya," jelas Danrem.
Baca juga: Jembatan hasil TMMD di Tabanan-Bali tingkatkan laju perekonomian
Pihaknya menegaskan dalam melaksanakan tugas, Dandim harus berorientasi dengan lingkungan di luar satuannya, utamanya dengan pemerintah daerah dan komponen masyarakat lainnya, sehingga hubungan dengan masyarakat dapat menyatu menjadi rohnya.
Menurut dia pemimpin juga harus mengadopsi atau meniru filososi Asta Brata dengan delapan asas kepemimpinan, yaitu berperilaku sebagai matahari, bulan, bintang, samudra, air, angin, api dan tanah atau pertiwi.
"Nah pemimpin harus meniru filosofi air dimana seorang pemimpin harus mampu menyegarkan dan menyejukan bagi yang dipimpinnya termasuk masyarakat dan lingkungannya," ucap Danrem.
Ia mengatakan bahwa adanya filosofi angin dimaknai bahwa seorang pemimpin harus selalu ada bagi siapapun yang dipimpinnya, yang mampu menembus ruang sekecil apapun.
Pihaknya berharap agar Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, yang sebelumnya menjabat sebagai Dansecaba Rindam IX/Udayana mampu berbuat terbaik buat satuan dan juga masyarakat di wilayah.
Baca juga: Dandim Bangli imbau anggota bijak bermedsos
Sedangkan kepada Letkol Inf Verdy De Irawan, mengucapkan selamat untuk jabatan baru sebagai Wakil Asisten Intelijen Kasdam IX/Udayana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Ada dua hal yang menjadi alasan dalam pergantian pejabat dalam suatu organisasi, pertama dalam konteks pembinaan organisasi dan kedua dalam konteks pembinaan karier pejabat atau personel yang bersangkutan," kata Danrem saat memberikan sambutan, di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan bahwa adanya serah terima jabatan dalam suatu organisasi, salah satunya di lingkungan TNI AD merupakan hal yang lumrah dan biasa untuk kepentingan organisasi.
Ia menambahkan dalam konteks organisasi keberadaan personil memang dijabatkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Untuk konteks pembinaan karier agar yang personil tersebut dapat semakin melengkapi jenjang karier yang dimiliki.
"Jadi pembinaan personil dan penempatan dalam jabatan tertentu bukan didasari atas suka dan tidak suka, tetapi murni untuk kebutuhan organisasi. Karena Dandim itu adalah pejabat dalam tataran teknis murni, dimana 75 persen dalam pelaksanaan tugas sebagai komandan satuan dan memaksimalkan kemampuan satuan dan anggota yang dipimpinnya," jelas Danrem.
Baca juga: Jembatan hasil TMMD di Tabanan-Bali tingkatkan laju perekonomian
Pihaknya menegaskan dalam melaksanakan tugas, Dandim harus berorientasi dengan lingkungan di luar satuannya, utamanya dengan pemerintah daerah dan komponen masyarakat lainnya, sehingga hubungan dengan masyarakat dapat menyatu menjadi rohnya.
Menurut dia pemimpin juga harus mengadopsi atau meniru filososi Asta Brata dengan delapan asas kepemimpinan, yaitu berperilaku sebagai matahari, bulan, bintang, samudra, air, angin, api dan tanah atau pertiwi.
"Nah pemimpin harus meniru filosofi air dimana seorang pemimpin harus mampu menyegarkan dan menyejukan bagi yang dipimpinnya termasuk masyarakat dan lingkungannya," ucap Danrem.
Ia mengatakan bahwa adanya filosofi angin dimaknai bahwa seorang pemimpin harus selalu ada bagi siapapun yang dipimpinnya, yang mampu menembus ruang sekecil apapun.
Pihaknya berharap agar Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, yang sebelumnya menjabat sebagai Dansecaba Rindam IX/Udayana mampu berbuat terbaik buat satuan dan juga masyarakat di wilayah.
Baca juga: Dandim Bangli imbau anggota bijak bermedsos
Sedangkan kepada Letkol Inf Verdy De Irawan, mengucapkan selamat untuk jabatan baru sebagai Wakil Asisten Intelijen Kasdam IX/Udayana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019