Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum datang ke Pulau Dewata untuk belajar dari Pemerintah Provinsi Bali mengenai kiat-kiat pemprov setempat yang berhasil menangani kemiskinan hingga menempati urutan kedua terendah nasional.
"Melalui program, perencanaan, penganggaran dan inovasinya, Pemprov Bali telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sekaligus stunting. Untuk itu kami datang dan ingin belajar dan menjadikan Bali sebagai contoh dalam penanganan kemiskinan dan stunting di Provinsi Jawa Barat," kata Wagub Ruzhanul dalam kunjungannya bersama rombongan yang diterima Wagub Bali jokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Selasa.
Dalam tiga tahun terakhir, tingkat kemiskinan di Provinsi Bali mengalami tren penurunan. Persentase penduduk miskin di Bali yang pada tahun 2018 di posisi 3,91 persen, di periode Maret 2019 turun menjadi 3,17 persen dan menempati urutan kedua nasional.
Sedangkan untuk stunting di Provinsi Jawa Barat berada pada prevalansi 31,1 persen sedangkan Provinsi Bali berada pada prevalansi 19,8 persen.
Baca juga: Klungkung susun kriteria kemiskinan lokal
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Bali mengacu pada model kebijakan yang holistik, sistematis, partisipasif dan sinergi.
Pencapaian program penanggulangan kemiskinan tidak akan pernah lepas dari peran serta seluruh unsur pemerintah, lembaga legislatif, pelaku usaha dan seluruh masyarakat di Bali.
"Dalam RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2018 hingga 2023, kami berkomitmen menurunkan angka kemiskinan hingga 1 sampai 1,5 persen. Upaya penanggulangan kemiskinan akan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran jika didukung seluruh elemen masyarakat. Ke depan, mari kita tingkatkan sinergi untuk memutus rantai kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Bupati Gianyar serahkan Rp250 juta untuk desa yang turunkan kemiskinan
Turut hadir pada acara tersebut Wakil Bupati/Wakil Wali Kota se-Jawa Barat, dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali, serta undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Melalui program, perencanaan, penganggaran dan inovasinya, Pemprov Bali telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sekaligus stunting. Untuk itu kami datang dan ingin belajar dan menjadikan Bali sebagai contoh dalam penanganan kemiskinan dan stunting di Provinsi Jawa Barat," kata Wagub Ruzhanul dalam kunjungannya bersama rombongan yang diterima Wagub Bali jokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Selasa.
Dalam tiga tahun terakhir, tingkat kemiskinan di Provinsi Bali mengalami tren penurunan. Persentase penduduk miskin di Bali yang pada tahun 2018 di posisi 3,91 persen, di periode Maret 2019 turun menjadi 3,17 persen dan menempati urutan kedua nasional.
Sedangkan untuk stunting di Provinsi Jawa Barat berada pada prevalansi 31,1 persen sedangkan Provinsi Bali berada pada prevalansi 19,8 persen.
Baca juga: Klungkung susun kriteria kemiskinan lokal
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Bali mengacu pada model kebijakan yang holistik, sistematis, partisipasif dan sinergi.
Pencapaian program penanggulangan kemiskinan tidak akan pernah lepas dari peran serta seluruh unsur pemerintah, lembaga legislatif, pelaku usaha dan seluruh masyarakat di Bali.
"Dalam RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2018 hingga 2023, kami berkomitmen menurunkan angka kemiskinan hingga 1 sampai 1,5 persen. Upaya penanggulangan kemiskinan akan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran jika didukung seluruh elemen masyarakat. Ke depan, mari kita tingkatkan sinergi untuk memutus rantai kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Bupati Gianyar serahkan Rp250 juta untuk desa yang turunkan kemiskinan
Turut hadir pada acara tersebut Wakil Bupati/Wakil Wali Kota se-Jawa Barat, dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali, serta undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019