Perpustakaan Umum Karangasem, Bali, menerima sumbangan sebuah buku dari hasil penelitian Badan Pelestarian Nilai Budaya Bali (BPNBB) Direktorat Jenderal Kebudayaan Mendikbud berkonten budaya lokal dengan judul "Sembilan Tari Bali".
Keterangan resmi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispustaka) Karangasem, yang diterima, Senin, menyebutkan buku itu diserahkan oleh staf BPNBB, I Made Deyana, kepada Kepala Dispustaka Karangasem, I Wayan Astika, di ruang layanan Perpustakaan Umum Karangasem pada 10 Desember lalu.
Penerimaan buku konten budaya Karangasem itu merupakan hasil permohonan Dispustaka Karangasem kepada BPNBB. Sanghyang Dedari asal Karangasem, salahsatu dari sembilan tari Bali dimuat di buku tersebut. Buku berjumlah empat eksemplar itu ditulis dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris.
Baca juga: Karangasem bentuk komunitas literasi
Sebelumnya (27/11), Kepala Dispustaka Karangasem, Astika, menjajaki langsung ke BPNBB di Desa Dalung, Kuta, Badung, dan mendapatkan beberapa buku, diantaranya konten seni budaya Karangasem, yakni seni Penting, Mekare-kare, Genjek, Cakepung, Tenganan Bali Aga, dan lainnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Karangasem dan Ketua Parisadha Hindu Darma Kabupaten Karangasem, itu menyampaikan terima kasih atas bantuan BPNBB dan terus akan berjuang menjajaki ke tempat lainnya untuk memperkaya koleksi Perpustakaan.
Sementara itu, staf peneliti muda BPNBB, Dwi Bambang Susanto yang hadir saat penyerahan buku, mengatakan, pihaknya akan terus menjalin sinergi dengan Dispustaka dalam penelitian selanjutnya di Karangasem.
Pada 3 Desember 2019, Dispustaka Karangasem juga memperoleh sumbangan buku sebanyak dua eksemplar buku sastra kumpulan puisi 'Kepak Sayap Merpati' karya pegiat literasi, Ni Nengah Ariati, guru SMPN 3 Selat.
Baca juga: Wayan Artika, dosen Undiksha yang rintis Desa Literasi
Buku dititipkan kepada I Wayan Kerti yang juga penulis produktif, lalu diserahkan kepada petugas perpustakaan, Ni Luh Rai. Sebelumnya, I Wayan Kerti, penulis dan pengurus Komunitas Literasi Karangasem, juga menyumbangkan buku karyanya 'Nyanyi Sunyi Sub Kultur'.
Selain itu, beberapa orang pegiat literasi Karangasem juga pernah menyumbangkan buku ke Dispustaka Karangasem, diantaranya I Gede Ariyasa (guru SMPN 1 Abang) dengan buku berjudul "Problematika Guru dan Solusinya" dan "Kearifan Lokal Ala Bali".
Tidak ketinggalan, Nyoman Sudipta (guru SMKN 1 Abang) juga menyumbangkan buku berjudul "Melihat Bali dari Berbagai Sisi" dan "Belajar Sama-sama". Ada juga buku hasil kreativitas kumpulan tulisan guru-guru di Kabupaten Karangasem menyikapi erupsi Gunung Agung, berjudul "Gunung Agung dalam Goresan Pena".
September 2019 yang bertepatan Hari Kunjung Perpustakaan, warga kota Jalan Gajahmada Amlapura, I Komang Sardika, menyumbang puluhan buku kedokteran kepada Dispustaka Karangasem.
Merespons sumbangan buku itu, Kepala Dipustaka Karangasem, I Wayan Astika, mengapresiasi dan berterima kasih atas sumbangan bukunya, buku tersebut akan memperkaya referensi koleksi perpustakaan Karangasem. "Mudahan 'Pojok Literasi Karangasem' segera terwujud," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Keterangan resmi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispustaka) Karangasem, yang diterima, Senin, menyebutkan buku itu diserahkan oleh staf BPNBB, I Made Deyana, kepada Kepala Dispustaka Karangasem, I Wayan Astika, di ruang layanan Perpustakaan Umum Karangasem pada 10 Desember lalu.
Penerimaan buku konten budaya Karangasem itu merupakan hasil permohonan Dispustaka Karangasem kepada BPNBB. Sanghyang Dedari asal Karangasem, salahsatu dari sembilan tari Bali dimuat di buku tersebut. Buku berjumlah empat eksemplar itu ditulis dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris.
Baca juga: Karangasem bentuk komunitas literasi
Sebelumnya (27/11), Kepala Dispustaka Karangasem, Astika, menjajaki langsung ke BPNBB di Desa Dalung, Kuta, Badung, dan mendapatkan beberapa buku, diantaranya konten seni budaya Karangasem, yakni seni Penting, Mekare-kare, Genjek, Cakepung, Tenganan Bali Aga, dan lainnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Karangasem dan Ketua Parisadha Hindu Darma Kabupaten Karangasem, itu menyampaikan terima kasih atas bantuan BPNBB dan terus akan berjuang menjajaki ke tempat lainnya untuk memperkaya koleksi Perpustakaan.
Sementara itu, staf peneliti muda BPNBB, Dwi Bambang Susanto yang hadir saat penyerahan buku, mengatakan, pihaknya akan terus menjalin sinergi dengan Dispustaka dalam penelitian selanjutnya di Karangasem.
Pada 3 Desember 2019, Dispustaka Karangasem juga memperoleh sumbangan buku sebanyak dua eksemplar buku sastra kumpulan puisi 'Kepak Sayap Merpati' karya pegiat literasi, Ni Nengah Ariati, guru SMPN 3 Selat.
Baca juga: Wayan Artika, dosen Undiksha yang rintis Desa Literasi
Buku dititipkan kepada I Wayan Kerti yang juga penulis produktif, lalu diserahkan kepada petugas perpustakaan, Ni Luh Rai. Sebelumnya, I Wayan Kerti, penulis dan pengurus Komunitas Literasi Karangasem, juga menyumbangkan buku karyanya 'Nyanyi Sunyi Sub Kultur'.
Selain itu, beberapa orang pegiat literasi Karangasem juga pernah menyumbangkan buku ke Dispustaka Karangasem, diantaranya I Gede Ariyasa (guru SMPN 1 Abang) dengan buku berjudul "Problematika Guru dan Solusinya" dan "Kearifan Lokal Ala Bali".
Tidak ketinggalan, Nyoman Sudipta (guru SMKN 1 Abang) juga menyumbangkan buku berjudul "Melihat Bali dari Berbagai Sisi" dan "Belajar Sama-sama". Ada juga buku hasil kreativitas kumpulan tulisan guru-guru di Kabupaten Karangasem menyikapi erupsi Gunung Agung, berjudul "Gunung Agung dalam Goresan Pena".
September 2019 yang bertepatan Hari Kunjung Perpustakaan, warga kota Jalan Gajahmada Amlapura, I Komang Sardika, menyumbang puluhan buku kedokteran kepada Dispustaka Karangasem.
Merespons sumbangan buku itu, Kepala Dipustaka Karangasem, I Wayan Astika, mengapresiasi dan berterima kasih atas sumbangan bukunya, buku tersebut akan memperkaya referensi koleksi perpustakaan Karangasem. "Mudahan 'Pojok Literasi Karangasem' segera terwujud," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019