Atlet senam artistik Rifda Irfanaluthfi harus merelakan medali emas nomor senam lantai SEA Games 2019 jatuh ke tangan sang rival asal Malaysia Farah Ann Abdul Hadi di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, Rabu.
Rifda yang tampil lebih bersih dari penampilan pertamanya di nomor all around hanya mendapat nilai total 12,333 dari juri untuk posisi runner-up dan medali perak.
Pelatih senam artistik putri Indonesia Eva Butar-Butar pun sempat meminta juri melakukan peninjauan kembali keputusan mereka dalam pemberian poin hari itu.
Baca juga: Gagarin gagal pertahanankan medali
Baca juga: Aldila pastikan dua peluang emas
"Pemotongan eksekusi untuk Rifda terlalu besar.... di hari pertama dia bermain kurang bersih mendapat 12,1. Hari ini dia jauh lebih bersih hanya selisih 0,2, ada apa ini?" kata Eva setelah upacara pengalungan medali.
Keputusan sudah final dan tim pelatih tidak melayangkan protes namun hanya bertanya kepada dewan juri mengingat protes hanya bisa dilakukan terkait start value.
"Start value dia sudah benar 4,8 tapi eksekusinya terlalu besar. Saya mempertanyakan itu, hari ini jauh lebih baik dari hari pertama."
"Tapi ya namanya olahraga menang kalah itu biasa, ya sudah kita harus bisa terima," kata legenda senam Indonesia itu.
Nyaris sempurna
Sementara itu Farah Ann, yang telah lolos kualifikasi ke Olimpiade 2020 Tokyo, tampil dengan eksekusi yang nyaris sempurna dengan raihan total 12,600 yang memukau ribuan penonton yang memadati arena hari itu. Ia meraih emas ketiganya di Filipina setelah berjaya di nomor all around dan palang bertingkat.
Sementara medali perak ini merupakan yang ketiga bagi Rifda setelah raihan yang sama di nomor all around dan balok keseimbangan.
Emas nomor senam lantai sebenarnya menjadi ambisi pesenam berusia 20 tahun itu, namun dirinya justru lebih kuat di nomor vault atau meja lompat, seperti yang telah diprediksi sang pelatih, dan meraih emas di nomor tersebut.
"Yang pertama bersyukur sudah bisa mendapat emas dan perak. Hanya saja untuk perasaan belum cukup puas karena kan targetku selalu emas di nomor floor, tapi ternyata belum rezekinya," kata Rifda.
Baca juga: Tidak mau takabur, Aldila tetap berupaya raih emas
"Memang Rifda hari ini di final lebih rapi dibandingkan hari pertama di babak kualifikasi. Tapi ya bagaimana ya, juri netralnya tidak ada di eksekusi jadi ya sudah kita tak bisa apa-apa. Terima saja," kata Rifda dengan empat kalungan medali di lehernya hari itu.
Sebanyak 12 nomor senam artistik telah selesai digelar dan Malaysia keluar sebagai juara umum dengan lima emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Sementara Indonesia berada di peringkat empat dengan dua medali emas, tiga perak dan satu perunggu.
Satu emas lainnya milik Indonesia disumbangkan oleh Agus Prayoko di nomor vault putra, dan medali perunggu diraih Dwi Samsul Arifin di nomor gelang-gelang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Rifda yang tampil lebih bersih dari penampilan pertamanya di nomor all around hanya mendapat nilai total 12,333 dari juri untuk posisi runner-up dan medali perak.
Pelatih senam artistik putri Indonesia Eva Butar-Butar pun sempat meminta juri melakukan peninjauan kembali keputusan mereka dalam pemberian poin hari itu.
Baca juga: Gagarin gagal pertahanankan medali
Baca juga: Aldila pastikan dua peluang emas
"Pemotongan eksekusi untuk Rifda terlalu besar.... di hari pertama dia bermain kurang bersih mendapat 12,1. Hari ini dia jauh lebih bersih hanya selisih 0,2, ada apa ini?" kata Eva setelah upacara pengalungan medali.
Keputusan sudah final dan tim pelatih tidak melayangkan protes namun hanya bertanya kepada dewan juri mengingat protes hanya bisa dilakukan terkait start value.
"Start value dia sudah benar 4,8 tapi eksekusinya terlalu besar. Saya mempertanyakan itu, hari ini jauh lebih baik dari hari pertama."
"Tapi ya namanya olahraga menang kalah itu biasa, ya sudah kita harus bisa terima," kata legenda senam Indonesia itu.
Nyaris sempurna
Sementara itu Farah Ann, yang telah lolos kualifikasi ke Olimpiade 2020 Tokyo, tampil dengan eksekusi yang nyaris sempurna dengan raihan total 12,600 yang memukau ribuan penonton yang memadati arena hari itu. Ia meraih emas ketiganya di Filipina setelah berjaya di nomor all around dan palang bertingkat.
Sementara medali perak ini merupakan yang ketiga bagi Rifda setelah raihan yang sama di nomor all around dan balok keseimbangan.
Emas nomor senam lantai sebenarnya menjadi ambisi pesenam berusia 20 tahun itu, namun dirinya justru lebih kuat di nomor vault atau meja lompat, seperti yang telah diprediksi sang pelatih, dan meraih emas di nomor tersebut.
"Yang pertama bersyukur sudah bisa mendapat emas dan perak. Hanya saja untuk perasaan belum cukup puas karena kan targetku selalu emas di nomor floor, tapi ternyata belum rezekinya," kata Rifda.
Baca juga: Tidak mau takabur, Aldila tetap berupaya raih emas
"Memang Rifda hari ini di final lebih rapi dibandingkan hari pertama di babak kualifikasi. Tapi ya bagaimana ya, juri netralnya tidak ada di eksekusi jadi ya sudah kita tak bisa apa-apa. Terima saja," kata Rifda dengan empat kalungan medali di lehernya hari itu.
Sebanyak 12 nomor senam artistik telah selesai digelar dan Malaysia keluar sebagai juara umum dengan lima emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Sementara Indonesia berada di peringkat empat dengan dua medali emas, tiga perak dan satu perunggu.
Satu emas lainnya milik Indonesia disumbangkan oleh Agus Prayoko di nomor vault putra, dan medali perunggu diraih Dwi Samsul Arifin di nomor gelang-gelang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019