Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi berpeluang meraih dua medali emas pada SEA Games 2019 setelah memenangi dua nomor semifinal pada tunggal putri dan ganda campuran di lapangan tenis Rozal Memorial Sport Center, Rabu.
Meski berpeluang memborong dua emas, peraih medali emas Asian Games 2018 itu tidak mau takabur.
"Saya tidak mau takabur dulu, tapi akan berusaha untuk meraih medali emas karena peluang itu ada," kata Aldila tentang peluangnya meraih medali emas di ajang SEA Games ini.
Baca juga: Aldila pastikan dua peluang emas
Pada semifinal tunggal putri Aldila menang relatif mudah atas petenis Thailand Aunchisa Chanta, 6-2, 6-2, sedangkan pada ganda campuran berpasangan dengan Christopher Rungkat, Aldila juga mengalahkan petenis Thailan, P.Cheapchandei/Sochat Ratiwatana, 62 dan 6-3.
Berkat kemenangannya di semifinal itu, Aldila maju ke final di dua nomor, yaitu tunggal putri dan ganda campuran. Pada babak final tunggal putri yang menurut rencana akan digelar Jumat (6/12), Aldila akan berebut medali emas dengan petenis Vietnam Savvana Ly Nguyen. Savvana melaju ke partai puncak usai mengalahkan petenis junior Indonesia Priska Nugroho dengan skor 6-4, 6-3.
Adapun di final nomor ganda campuran Aldila/Christo akan ditantang pemain gaek Thailand Thamarin Tananasugarn yang berpasangan dengan Sanchai Raiwatana. Pasangan Thailand itu di semifinal menggagalkan all-Indonesia final usai menang atas ganda Indonesia Beatrice Gumulya/David Agung Susanto, 4-6, 6-3 dan tie break 10-3.
Meskipun tidak mudah, peluang Aldila yang menjadi unggulan kedua untuk menjadi juara tunggal putri cukup terbuka mengingat pesaing utamanya yang ditempatkan sebagai unggulan pertama P. Plipuech sudah tersingkir di perempatfinal dikalahkan Priska Nugroho.
Baca juga: Salam 10 ribu meter di SEA Games
"Kemenangan Priska dari unggulan utama Thailand itu bisa membuka jalan bagi Aldila untuk menjadi juara. Meskipun lawannya di final juga tidak mudah dikalahkan," kata pelatih timnas tyenis Indonesia, Deddy Tedjamukti.
Menurut Deddy, meskipun tidak ditempatkan sebagai unggulan pada SEA Games kali ini, Savvana Ly Nguyen, petenis Vietnam yang dibesarkan dan tinggal di Prancis, memiliki dasar permainan tenis yang bagus serta memiliki pukulan keras dan pergerakan yang cepat.
Aldila Sutjiadi sendiri sejauh ini tampil cukup baik pada SEA Games kali ini. Ia selalu mendominasi dan menang relatif mudah dari lawan-lawan sebelumnya. Pada Ingin semifinal, petenis berusia 24 tahun ini terlihat lebih tangguh dibandingkan sang lawan. Aldila pun menegaskan dirinya tak banyak mengalami kesulitan pada pertandingan ini.
“Saya dapat beberapa poin gampang dari lawan. Tetapi, juga ada beberapa kesalahan yang saya lakukan, double fault dan itu harus diperbaiki jika ingin mendapat emas untuk final nanti. Semoga saya bisa bermain lebih baik lagi di final, dan tetap semangat,” katanya.
Sementara itu, pada nomor ganda putri, pasangan Aldila/Christo juga lebih diunggulkan untuk merebut medali emas jika melihat catatan prestasi pasangan Indonesia ini yang mampu meraih medali emas pada Asian Games 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Meski berpeluang memborong dua emas, peraih medali emas Asian Games 2018 itu tidak mau takabur.
"Saya tidak mau takabur dulu, tapi akan berusaha untuk meraih medali emas karena peluang itu ada," kata Aldila tentang peluangnya meraih medali emas di ajang SEA Games ini.
Baca juga: Aldila pastikan dua peluang emas
Pada semifinal tunggal putri Aldila menang relatif mudah atas petenis Thailand Aunchisa Chanta, 6-2, 6-2, sedangkan pada ganda campuran berpasangan dengan Christopher Rungkat, Aldila juga mengalahkan petenis Thailan, P.Cheapchandei/Sochat Ratiwatana, 62 dan 6-3.
Berkat kemenangannya di semifinal itu, Aldila maju ke final di dua nomor, yaitu tunggal putri dan ganda campuran. Pada babak final tunggal putri yang menurut rencana akan digelar Jumat (6/12), Aldila akan berebut medali emas dengan petenis Vietnam Savvana Ly Nguyen. Savvana melaju ke partai puncak usai mengalahkan petenis junior Indonesia Priska Nugroho dengan skor 6-4, 6-3.
Adapun di final nomor ganda campuran Aldila/Christo akan ditantang pemain gaek Thailand Thamarin Tananasugarn yang berpasangan dengan Sanchai Raiwatana. Pasangan Thailand itu di semifinal menggagalkan all-Indonesia final usai menang atas ganda Indonesia Beatrice Gumulya/David Agung Susanto, 4-6, 6-3 dan tie break 10-3.
Meskipun tidak mudah, peluang Aldila yang menjadi unggulan kedua untuk menjadi juara tunggal putri cukup terbuka mengingat pesaing utamanya yang ditempatkan sebagai unggulan pertama P. Plipuech sudah tersingkir di perempatfinal dikalahkan Priska Nugroho.
Baca juga: Salam 10 ribu meter di SEA Games
"Kemenangan Priska dari unggulan utama Thailand itu bisa membuka jalan bagi Aldila untuk menjadi juara. Meskipun lawannya di final juga tidak mudah dikalahkan," kata pelatih timnas tyenis Indonesia, Deddy Tedjamukti.
Menurut Deddy, meskipun tidak ditempatkan sebagai unggulan pada SEA Games kali ini, Savvana Ly Nguyen, petenis Vietnam yang dibesarkan dan tinggal di Prancis, memiliki dasar permainan tenis yang bagus serta memiliki pukulan keras dan pergerakan yang cepat.
Aldila Sutjiadi sendiri sejauh ini tampil cukup baik pada SEA Games kali ini. Ia selalu mendominasi dan menang relatif mudah dari lawan-lawan sebelumnya. Pada Ingin semifinal, petenis berusia 24 tahun ini terlihat lebih tangguh dibandingkan sang lawan. Aldila pun menegaskan dirinya tak banyak mengalami kesulitan pada pertandingan ini.
“Saya dapat beberapa poin gampang dari lawan. Tetapi, juga ada beberapa kesalahan yang saya lakukan, double fault dan itu harus diperbaiki jika ingin mendapat emas untuk final nanti. Semoga saya bisa bermain lebih baik lagi di final, dan tetap semangat,” katanya.
Sementara itu, pada nomor ganda putri, pasangan Aldila/Christo juga lebih diunggulkan untuk merebut medali emas jika melihat catatan prestasi pasangan Indonesia ini yang mampu meraih medali emas pada Asian Games 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019