PT Pegadaian Wilayah VII Denpasar menghadirkan bank daur ulang sampah "The Gade Clean & Gold BADAULU" di Bedulu, Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai salah satu komitmen dan kepedulian pihaknya untuk lingkungan.

"Kalau lingkungan kita sudah bersih tentu akan membawa hal positif dalam mencapai yang lebih baik lagi," kata Kepala Kantor PT Pegadaian Wilayah VII Denpasar, Nuril Islamiah, di sela-sela peresmian Bank Daur Ulang di Jalan Pura Dalem Puri-Pura Samuan Tiga Desa Bedulu, Gianyar, Senin.

Gianyar, lanjut dia, menjadi salah satu kabupaten di Bali sebagai percontohan hadirnya bank daur ulang sampah yang direalisasikan PT Pegadaian (Persero), seperti yang sebelumnya disampaikan Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dalam acara Bincang Bintang Nasional di Karangasem, Jumat (29/11).

"Kami tidak punya lahan, tetapi kami punya semangat membantu siapa saja yang peduli akan lingkungan lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ini," ujar Nuril sembari menyampaikan terima kasih kepada kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar yang telah memfasilitasi terbangunnya bank daur ulang/bank sampah tersebut.

Baca juga: Bupati Gianyar dukung pembangunan bank daur ulang sampah Bedulu

Pihaknya sangat berharap dengan adanya "The Gade Clean & Gold BADAULU (Bank Daur Ulang Bedulu) itu, dapat mengubah pola pikir masyarakat bahwa sampah itu bukanlah sesuatu yang menjijikkan, sampah itu bukan barang kotor, bukan hal yang menakutkan untuk diperangi atau apapun namanya.

"Tetapi, sampah itu bisa menjadi teman jika dikelola dengan baik dan bisa mendatangkan keuntungan. Nilai investasi untuk membangun bank sampah ini sekitar Rp250 juta. Kami dalam kesempatan ini sekaligus menyerahkan CSR Pegadaian bagi pengurus pura dan PAUD," ucapnya.

Bantuan CSR bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), menurut Nuril, tidak lain untuk mendidik anak sejak usia dini sadar akan sampah dan kebersihan.

"Kita tidak muluk-muluk dengan keberadaan bank sampah ini, tapi sebenarnya bagaimana pesan edukasi terhadap masyarakat bisa tersampaikan," ucapnya.

Nuril menambahkan, nantinya masyarakat tidak akan mendapatkan uang tunai untuk pembayaran, namun akan mendapat emas sebagai investasi dalam bentuk tabungan emas.

Baca juga: Pemkab Gianyar bagikan tas belanja di pasar rakyat

Bupati Gianyar Agus Mahayastra yang juga hadir dalam peresmian Bank Daur Ulang mengatakan Bali saat ini dalam keadaan darurat sampah, keberadaan bank daur ulang ini jawaban atas persoalan sampah yang terjadi. Artinya, bank daur ulang menjadi solusi penanganan sampah di Gianyar.

"Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Nuril, bagaimana kita membangun kesadaran masyarakat berteman dengan sampah, tanpa harus memerangi sampah. Artinya, bagaimana kita secara bersama-sama menumbuhkan kesadaran masyarakat," ujarnya.

Dia mengungkapkan produksi sampah di Gianyar rata-rata 240 ton tiap harinya belum termasuk industri hotel. Agus Mahayastra berharap bisa menjadi bupati yang melegenda karena berhasil menangani sampah.

"Kami mengucapkan terima kasih seluas-luasnya kepada pihak yang telah membantu terwujudnya bank daur ulang ini," katanya.

Baca juga: Bupati Gianyar serahkan armada sampah di Tarukan

Hadir pula dalam kesempatan tersebut antaranya, Deputy Operasional Kanwil VII Denpasar, Deputy Bisnis Area Denpasar 1, Manager Bisnis Analyst Kanwil VII Denpasar, Manajer Logistik Kanwil VII Denpasar, Pimpinan Cabang Se-Area Denpasar 2, Asmen PKBL Kanwil VII Denpasar, Asmen Humas Kanwil VII Denpasar.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019