Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyerahkan armada sampah di Banjar Tarukan, Desa Mas sebagai upaya mengatasi masalah sampah yang menjadi isu dan cukup banyak dibicarakan masyarakat belakangan ini, bahkan seorang turis pernah menfoto tumpukan sampah di banjar ini dan menjadi viral.
"Berbagai permasalahan terkait sampah mengemuka. Menyadari sampah bisa menjadi ancaman dalam pembangunan wilayahnya, karena itu kami menggalakkan penanganan sampah dilaksanakan sejak dari hulu," kata Bupati Mahayastra saat menyerahkan bantuan satu unit armada pengangkut sampah di Banjar Tarukan Desa Mas, Sabtu.
Ia mengatakan masalah sampah harus diselesaikan dari hulu, dari rumah tangga, desa, sehingga di hilir hanya menangani residu saja, Untuk itu, pihaknya meminta agar tempat pembuangan sampah terpadu pedesaan dihidupkan lagi.
Bupati Mahayastra menambahkan sampah sudah diperkirakan akan menjadi suatu permasalahan. Karenanya, begitu dilantik menjadi Bupati Gianyar tahun lalu, dirinya telah melakukan persiapan. Yakni dengan melakukan antisipasi berupa perluasan lahan TPA Temesi.
Setelah perluasan, TPA Temesi nanti akan menjadi 8,7 hektare. Perluasan tersebut mencakup penyewaan satu hektare lahan dan pembelian empat hektare lahan oleh Pemkab Gianyar. Selain perluasan lahan TPA, Bupati Mahayastra juga telah menjalin kerja sama dengan ahli lingkungan ITB terkait penerapan teknologi dalam pengelolaan TPA Temesi.
"TPA Temesi nanti akan seperti taman, saatnya nanti akan menjadi percontohan, tapi sabar dulu, semua perlu proses, perlu waktu dan perlu anggaran, kita sedang kerjakan," ujar Bupati Mahayastra didampingi Ketua DPRD Gianyar Wayan Tagel Winarta dan Plt. Kepala DLH Wayan Kujus Pawitra.
Penyerahan armada pengangkut sampah di Banjar Tarukan turut dihadiri Ketua TP PKK Gianyar Surya Adnyani Mahayastra yang pada kesempatan tersebut meninjau keberadaan salon desa.
Baca juga: Bupati Gianyar resmikan pasar desa Keramas mirip mal
Baca juga: Bupati Gianyar resmikan destinasi wisata air terjun Suwat
Acara itu juga dihadiri Perbekel Mas Wayan Darmayuda, Kelian Adat Banjar Tarukan Ketut Putra, dan jajaran Muspika Kecamatan Ubud, kelian adat se-Desa Mas, siswa, karang taruna, sekaa teruna dan kelompok lansia.
Sebelum penyerahan angkutan sampah, Bupati Mahayastra melakukan penebaran benih ikan di saluran sungai Meranggi wilayah banjar setempat. Dilanjutkan dengan meninjau aktivitas bank sampah Pandawa. Bank sampah ini berdiri sejak tahun 2015 dan mengadakan pengumpulan sampah sebulan sekali. Bupati Mahayastra memuji kebersihan lingkungan Banjar Tarukan yang terkenal dengan desa wisatanya ini.
Sementara itu, Kelian Banjar Tarukan, Ketut Putra menceritakan bagaimana sampah-sampah yang menumpuk difoto oleh wisatawan dan kemudian viral. "Kami malu, karena itu sejak empat bulan lalu kami bergerak, sampah dari rumah masyarakat kami jemput. Dengan demikian kami berharap masyarakat sadar agar menangani sampahnya dengan bijak, misalnya dengan memilah," terang Ketut Putra.
Menurut dia, program tersebut telah berhasil, kini tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sekitar Sungai Meranggi, lingkungan desa juga terlihat sangat bersih. "Komitmen kami adalah tetap menjaga kesadaran masyarakat agar memilah sampahnya dan tidak sembarangan membuang sampah, dengan dimilikinya bank sampah dan armada sampah, kami optimis," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Berbagai permasalahan terkait sampah mengemuka. Menyadari sampah bisa menjadi ancaman dalam pembangunan wilayahnya, karena itu kami menggalakkan penanganan sampah dilaksanakan sejak dari hulu," kata Bupati Mahayastra saat menyerahkan bantuan satu unit armada pengangkut sampah di Banjar Tarukan Desa Mas, Sabtu.
Ia mengatakan masalah sampah harus diselesaikan dari hulu, dari rumah tangga, desa, sehingga di hilir hanya menangani residu saja, Untuk itu, pihaknya meminta agar tempat pembuangan sampah terpadu pedesaan dihidupkan lagi.
Bupati Mahayastra menambahkan sampah sudah diperkirakan akan menjadi suatu permasalahan. Karenanya, begitu dilantik menjadi Bupati Gianyar tahun lalu, dirinya telah melakukan persiapan. Yakni dengan melakukan antisipasi berupa perluasan lahan TPA Temesi.
Setelah perluasan, TPA Temesi nanti akan menjadi 8,7 hektare. Perluasan tersebut mencakup penyewaan satu hektare lahan dan pembelian empat hektare lahan oleh Pemkab Gianyar. Selain perluasan lahan TPA, Bupati Mahayastra juga telah menjalin kerja sama dengan ahli lingkungan ITB terkait penerapan teknologi dalam pengelolaan TPA Temesi.
"TPA Temesi nanti akan seperti taman, saatnya nanti akan menjadi percontohan, tapi sabar dulu, semua perlu proses, perlu waktu dan perlu anggaran, kita sedang kerjakan," ujar Bupati Mahayastra didampingi Ketua DPRD Gianyar Wayan Tagel Winarta dan Plt. Kepala DLH Wayan Kujus Pawitra.
Penyerahan armada pengangkut sampah di Banjar Tarukan turut dihadiri Ketua TP PKK Gianyar Surya Adnyani Mahayastra yang pada kesempatan tersebut meninjau keberadaan salon desa.
Baca juga: Bupati Gianyar resmikan pasar desa Keramas mirip mal
Baca juga: Bupati Gianyar resmikan destinasi wisata air terjun Suwat
Acara itu juga dihadiri Perbekel Mas Wayan Darmayuda, Kelian Adat Banjar Tarukan Ketut Putra, dan jajaran Muspika Kecamatan Ubud, kelian adat se-Desa Mas, siswa, karang taruna, sekaa teruna dan kelompok lansia.
Sebelum penyerahan angkutan sampah, Bupati Mahayastra melakukan penebaran benih ikan di saluran sungai Meranggi wilayah banjar setempat. Dilanjutkan dengan meninjau aktivitas bank sampah Pandawa. Bank sampah ini berdiri sejak tahun 2015 dan mengadakan pengumpulan sampah sebulan sekali. Bupati Mahayastra memuji kebersihan lingkungan Banjar Tarukan yang terkenal dengan desa wisatanya ini.
Sementara itu, Kelian Banjar Tarukan, Ketut Putra menceritakan bagaimana sampah-sampah yang menumpuk difoto oleh wisatawan dan kemudian viral. "Kami malu, karena itu sejak empat bulan lalu kami bergerak, sampah dari rumah masyarakat kami jemput. Dengan demikian kami berharap masyarakat sadar agar menangani sampahnya dengan bijak, misalnya dengan memilah," terang Ketut Putra.
Menurut dia, program tersebut telah berhasil, kini tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sekitar Sungai Meranggi, lingkungan desa juga terlihat sangat bersih. "Komitmen kami adalah tetap menjaga kesadaran masyarakat agar memilah sampahnya dan tidak sembarangan membuang sampah, dengan dimilikinya bank sampah dan armada sampah, kami optimis," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019