Negara (Antara Bali) - Sejumlah warga di Dusun Pangkung Liplip, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Minggu, memprotes bau tidak sedap yang berasal dari limbah peternakan babi.

Tidak hanya warga Dusun Pangkung Liplip, warga Dusun Tunas Mekar, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya juga mengeluhkan hal serupa.

Peternakan babi ini sendiri berada di Dusun Benel, Desa Manistutu namun berada di dekat perbatasan dengan Dusun Pangkung Liplip.

Wayan Sarba, salah seorang warga Pangkung Liplip mengatakan, peternakan itu sudah ada sejak empat tahun lalu.

"Namun sempat berhenti operasi, dan baru diisi babi lagi sekitar satu bulan terakhir," katanya.

Saat pengelolaan terakhir inilah, menurut Sarba, bau menyengat kerap muncul khususnya pada waktu turun hujan dan mencapai radius 1,5 kilometer.

Kepala Tempek VI (sejenis Ketua RT), Dusun Pangkung Liplip, Ketut Sindia membenarkan adanya bau tidak sedap yang dikeluhkan warganya.

"Keberatan warga sudah disampaikan dalam rapat tempek, saya akan segera melapor ke kepala dusun," katanya.

Sementara Louis, selaku pengawas peternakan babi saat dikonfirmasi wartawan membantah pihaknya sembarangan mengelola limbah.

Menurutnya, seminggu dua kali, limbah di saluran pembuangan disedot dengan menyewa jasa sedot kotoran.

Ia mengaku, tiap hari saluran pembuangan itu juga diberi obat untuk membasmi lalat dan menghilangkan bau. (*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011