Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali dan empat pemerintah kabupaten segara menata empat kawasan yang diusulkan sebagai warisan budaya dunia (WBD) kepada UNESCO, organisasi dunia yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan.
"Empat kawasan itu perlu ditata, mengingat jika UNESCO menyetujui usulan WBD tersebut, maka ribuan orang dipastikan datang ke lokasi tersebut," kata Sekretaris Tim Penyusunan Proposal WBD di Bali, Prof Dr I Wayan Windia MS di Denpasar, Minggu.
Windia yang juga guru besar Universitas Udayana itu mengatakan, UNESCO akan bersidang pada Juli 2012 untuk mendengarkan laporan tim yang melakukan peninjauan ke empat kawasan yang diusulkan menjadi WBD tersebut.
Keempat kawasan yang diusulkan menjadi WBD itu adalah Danau Batur di Kabupaten Bangli yang dipercaya sebagai sumber air bagi kehidupan masyarakat Bali dan Pura Taman Ayun di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Selain itu juga Catur Angga Batukaru di Kabupaten Tabanan yang meliputi Danau Buyan, Danau Tamblingan, Gunung Batukaru dan hamparan sawah bertingkat-tingkat (berundak) di Jatiluwih dan daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar yang seluruhnya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Empat kawasan itu perlu ditata, mengingat jika UNESCO menyetujui usulan WBD tersebut, maka ribuan orang dipastikan datang ke lokasi tersebut," kata Sekretaris Tim Penyusunan Proposal WBD di Bali, Prof Dr I Wayan Windia MS di Denpasar, Minggu.
Windia yang juga guru besar Universitas Udayana itu mengatakan, UNESCO akan bersidang pada Juli 2012 untuk mendengarkan laporan tim yang melakukan peninjauan ke empat kawasan yang diusulkan menjadi WBD tersebut.
Keempat kawasan yang diusulkan menjadi WBD itu adalah Danau Batur di Kabupaten Bangli yang dipercaya sebagai sumber air bagi kehidupan masyarakat Bali dan Pura Taman Ayun di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Selain itu juga Catur Angga Batukaru di Kabupaten Tabanan yang meliputi Danau Buyan, Danau Tamblingan, Gunung Batukaru dan hamparan sawah bertingkat-tingkat (berundak) di Jatiluwih dan daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar yang seluruhnya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.(*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011