Paruman Agung (Mahasabha) IV Dharmopadesa Pusat digelar di Taman Prakerti Buana Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar, Bali.

Sekitar 500 sulinggih/ Ida Pedanda Siwa-Buda dan 1000 walaka se-Nusantara menghadiri paruman 5 tahunan dengan tema "Melalui Mahasabha IV Dharmopadesa 2019 Kita Tingkatkan Cradha & Bakti Kepada Ida Bethara Lelangit Dalam Rangka Ngulatikeh Mas", Sabtu.

Yajamana Karya Dang Kerta Upadesa Dharmopadesa Pusat Ida Pedanda Gede Rai Gunung Ketewel Griya Babakan Gianyar mengatakan, persiapan paruman agung ini diawali dengan upacara mejaya-jaya dan pengukuhan panitia Mahasabha Dharmopadesa 2019 di Taman Prakerti Bhuana Beng.

“Yang ikut mahasabha ini sekitar 500 Ida Pedanda Siwa-Buda lanang istri dari seluruh Nusantara, ditambah 1000 walaka," katanya.

Dalam mahasabha ini, katanya, dilakukan penyempurnaan AD/ART, pertanggungjawaban pengurus, memilih pengurus pusat serta menetapkan keputusan dan kebijakan yang dianggap perlu.

“Kami juga akan membahas program kerja yang belum terealisasi, untuk lebih ditajamkan lagi. Misalnya bidang pendidikan dan SDM,” katanya.

Ia mengungkapkan, kandidat Ketua Dharmopadesa Pusat akan dilakukan secara musyawarah mufakat, dengan berpedoman pada ajaran leluhur, yaitu yang sudah mampu, wikan di sastra dan luwes.

Menurutnya, Dharmopadesa adalah lembaga keagamaan dan kebudayaan, yang bertujuan mewujudkan pesemetonan se-keturunan Ida Dang Hyang Nirartha dan Ida Bhatara Lelangit Ida Dang Hyang Astapaka.

Lembaga ini didirikan tahun 1990, dan diresmikan tahun 1999 dengan sebutan Yayasan Dharmopadesa, yang berkiprah melalui pengembangan dan pembinaan keagaman serta kebudayaan.

"Implementasinya antara lain melalui jalur pendidikan non formal yaitu pengasraman bagi calon Pendeta Ida Pedanda dan Pengasraman Walaka," katanya.

Untuk diketahui, Mahasabha pertama dilaksanakan tahun 1994 di Pasraman Dharma Wasita Mas Ubud, Mahasabha II tahun 1999 di tempat yang sama, serta Mahasabha III berlangsung tahun 2014 di Griya Gede Keniten Sanur Denpasar.

Ketua Harian Dharmopadesa Pusat 2014-2019 Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan, Dharma Ghosana merupakan Majelis Ida Pedanda, yang merupakan salah satu organ dari "Dharmopadesa.

Ia mengatakan, Dharmopadesa terlahir pada Budha Wage Merakih, Icaka Warsa 1921, Rabu, 28 Juli 1999 oleh 27 sameton Brahmana Wangsa dan sameton Angga Puri.

Kelahiran Dharmopadesa terinspirasi dari peran sejarah dan pesan mulia Ida Bhatara Lelangit yaitu Ida Dang Hyang Niratha dan Ida Dang Hyang Astapaka, sebagai cikal bakal keberadaan Wangsa Brahmana Siwa Buda di Bali, yang kini telah menyebar di seluruh Nusantara.

Dharmopadesa dipayungi dengan Yayasan Dharmopadesa berdasarkan badan hukum SK Menhum No AHU-003 1845 AH.04 Tahun 2015 Tgl 17 Desember 2015 dan Akta Notaris No. 06 Tgl 12 Desember 2015.

Lembaga ini memiliki Visi sebagai organisasi sosial keagamaan, meningkatkan kualitas kemanusiaan sameron, mewujudkan kehidupan yang selarus seras, asuh sagalak-sagilik, saluhung-luinung sabayantaka (satu kesatuan masemeton) berdasarkan ajaran-ajaran suci Ida Bethara Lelangit menuju Jagadhita dan Moksa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhineka, dengan filosofi Pancasila dan UUD 1945.

Panitia Mahasabha 2019 Ida Bagus Adi Supartha mengatakan, tujuan diselenggarakannya Paruman Agung Dharma Ghosana (Mahasabha ) adalah menyatukan persepsi terhadap aspek-aspek Agama Hindu warisan Ida Bethara Lelangit, sehingga dalam implementasi ajaran agama di lapangan bisa satu visi dan misi.

“Untuk biaya kegiatan ini,  kami melakukan penggalian dana berupa dana punia para semeton Dharmopadesa seluruh Nusantara. Ke depannya, dana yang terkumpul akan dipakai sebagai dana abadi untuk Dharmopadesa dalam penguatan SDM," katanya.

Adapun kegiatan rangkaian Mahasabha ke IV ini diantaranya melakukan audensi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

Acara Mahasabha ke IV dibuka oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI dengan dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Mayun, Pangdam IX/Udayana,  Pengelingsir Puri se- Bali, lembaga adat, lembaga keagamaan, dan para tokoh masyarakat Bali.

Wakil Gubernur Bali yang akrab dipanggil Cok Ace dalam kesempatan itu mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan Mahasabha yang bertujuan menyatukan persepsi dan peningkatan sumber daya manusia.

"Jika sudah bersatu, maka tidak ada yang bisa mengadu domba sehingga kerukunan umat tetap terjaga," katanya.***3***

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019