Amlapura (Antara Bali) - Majelis Madya Desa Pakraman Kabupaten Karangasem melakukan aksi sosial bedah lontar Padma Buana guna mewujudkan ketahanan Bali yang sesuai konsep Tri Hita Karana atau prinsip harmoni sesama umat, dengan alam dan Tuhan.
Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Karangasem I Wayan Arthadipa, Rabu mengatakan, saat ini umat, khususnya dari kalangan beragama Hindu, sangat haus terhadap pemahaman isi lontar yang kebanyakan mengulas soal bangunan suci.
Untuk itu para pemuka agama, adat serta tokoh masyarakat lainnya memerlukan pemahaman yang baik terhadap eksistensi budaya Bali, termasuk keyakinan psikologis terhadap nilai religius.
Dengan melakukan bedah lontar yang banyak mengupas masalah perkembangan zaman itu, kalangan tokoh masyarakat diharapkan mampu memperkaya khasanah informasi dan referensi tentang sastra dan budaya Bali.
Bendesa Adat atau pimpinan adat Gegelang, Jro Mangku Kamasan mengatakan, lembaga umat seperti MMDP harus selalu berada di tengah masyarakat.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Karangasem I Wayan Arthadipa, Rabu mengatakan, saat ini umat, khususnya dari kalangan beragama Hindu, sangat haus terhadap pemahaman isi lontar yang kebanyakan mengulas soal bangunan suci.
Untuk itu para pemuka agama, adat serta tokoh masyarakat lainnya memerlukan pemahaman yang baik terhadap eksistensi budaya Bali, termasuk keyakinan psikologis terhadap nilai religius.
Dengan melakukan bedah lontar yang banyak mengupas masalah perkembangan zaman itu, kalangan tokoh masyarakat diharapkan mampu memperkaya khasanah informasi dan referensi tentang sastra dan budaya Bali.
Bendesa Adat atau pimpinan adat Gegelang, Jro Mangku Kamasan mengatakan, lembaga umat seperti MMDP harus selalu berada di tengah masyarakat.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011