Amlapura (Antara Bali) - Warga Pande Jasi melakukan kegiatan ritual mengupacarai keris Ki Baju Rante, salah satu pusaka warisan kerajaan Karangasem yang kini menjadi koleksi Museum Neka di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.
"Keris warisan kerajaan Karangasem abad ke-18 itu merupakan hasil karya leluhur Sri Empu Rudaya," kata Ketua Dadia Pura Penataran Pande Jasi, Pande Ketut Loka di Amplapura, Sabtu.
Untuk itu bertepatan dengan hari Raya Tumpek Landep yang jatu pada hari Sabtu (3/11), pusakan warisan itu "katur piodalan" atau diupacarai sekaligus di "Pasupati" atau dibersihkan untuk dimohonkan kekuatan.
Pemilik Museum Neka, Pande Sutedja Neka mengatakan, keris Ki Baju Rante dipercaya oleh berbagai kalangan sebagai senjata perang.
Keris tangguh Bali yang diberi nama lengkap Keris Komando Pajenengan Ki Baju Rante yang dibuat Mpu Pande Rudaya beberapa abad lalu.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Keris warisan kerajaan Karangasem abad ke-18 itu merupakan hasil karya leluhur Sri Empu Rudaya," kata Ketua Dadia Pura Penataran Pande Jasi, Pande Ketut Loka di Amplapura, Sabtu.
Untuk itu bertepatan dengan hari Raya Tumpek Landep yang jatu pada hari Sabtu (3/11), pusakan warisan itu "katur piodalan" atau diupacarai sekaligus di "Pasupati" atau dibersihkan untuk dimohonkan kekuatan.
Pemilik Museum Neka, Pande Sutedja Neka mengatakan, keris Ki Baju Rante dipercaya oleh berbagai kalangan sebagai senjata perang.
Keris tangguh Bali yang diberi nama lengkap Keris Komando Pajenengan Ki Baju Rante yang dibuat Mpu Pande Rudaya beberapa abad lalu.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011