Pemkot Denpasar, Bali, menyelenggarakan seleksi test kuliner (food test) bagi seluruh usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM yang telah mendaftar untuk mengikuti "Denpasar Festifal (Denfest) Tahun 2019".

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Manusia (SDA) Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan di Denpasar, Rabu, menjelaskan bahwa Pemkot Denpasar terus berkomitmen menjadikan kegiatan Denfest menjadi ajang promosi bagi UMKM di Kota Denpasar.

"Hal ini tentunya menjadi wahana promosi sehingga mampu mendukung tumbuh kembang UMKM di Kota Denpasar. Sejak awal Denfest merupakan ajang untuk promosi bagi UMKM , sehingga ke depannya UMKM dapat tumbuh dan menciptakan pasar secara berkelanjutan," katanya.

Saryawan lebih lanjut mengatakan bahwa tingginya antusiasme pelaku UMKM khususnya kuliner di Kota Denpasar mewajibkan dilaksanakan seleksi, sehingga kuliner yang dijual memiliki jaminan akan keamanan, hiegienitas, dan kesehatan bagi pengunjung.

Adapun seluruh tahapan telah dilaksanakan sejak awal bulan Agustus yang dimulai dengan tahap pendaftaran, dilanjutkan dengan tes kuliner (food test) pada 21, 23, 24 dan 28 November

"Kami berharap kuliner yang ditampilan memiliki kualitas, baik dari segi pemenuhan gizi, tampilan, kesehatan dan hiegietas, sehingga mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung Denfest," ucapnya.

Saryawan menjelaskan bahwa terdapat beberapa parameter dalam pelaksanaan tes kuliner kali ini. Seperti halnya kesesuaian dengan tema, rasa, penampilan, harga, kebersihan, mempunyai tempat jualan sendiri, porsi makanan, kemasan, dan izin usaha, serta yang juga penting adalah komitmen dalam mentaati Perwali Nomor 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Sampah Plastik.

Baca juga: 27 September-27 Oktober, 14 mal di Bali adakan "WICSF 2019"

Dari 200 peserta yang mendaftar akan dicari 80 terbaik sesuai kriteria untuk dapat mengisi anjungan kuliner pada Denfest Tahun 2019.

"Tentunya dengan adanya persyaratan ini memberikan kepastian bahwa seluruh peserta merupakan UMKM dan memiliki warung sendiri, sehingga setelah mendapat ruang promosi pada Denfest dapat dikelola secara mandiri dengan pasar tersendiri," ujar Saryawan.

Sementara itu, seorang chef ICA Kota Denpasar, Ida Bagus Parwata mengatakan bahwa secara umum hingga pelaksanaan tes kuliner hari kedua seluruh peserta sudah menampikan yang terbaik dan sesuai kriteria. Namun demikian hal tersebut akan dibuktikan lebih lanjut pada peninjauan lapangan, dan komitmen dari pelaku kuliner untuk mentaati aturan yang berlaku, utamanya adalah tidak menggunakan kemasan dan bahan berbahan plastik.

"Semua sudah sesuai dengan baik, dan tapi kami akan uji kembali pada peninjauan lapangan sehingga dapat diperoleh hasil yang menjadi tolak ukur penilaian," katanya.

Baca juga: 13-15 September, APJI adakan festival kuliner internasional di Bali

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019