Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan hadiah uang Rp30 juta bagi pemenang Lomba Seni Instalasi Outdoor serangkaian dengan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) yang berlangsung pada 26 Oktober-8 November 2019 di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar.

"Kami mengharapkan dari Lomba Seni Instalasi Outdoor itu akan terbangun pemahaman tentang seni instalasi, baik itu dari sisi konsep, medium, serta 'site' tempat instalasi. Seperti kita ketahui, fenomena seni instalasi semakin kuat kehadirannya di ruang-ruang publik, mengubah wajah serta 'mindset' masyarakat," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan "Kun" Adnyana di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, konsep desain dan penerapan medium seni instalasi pun beragam, ada yang melalui riset mendalam (konsep visual-pilihan medium-site). Namun, ada juga yang asal-asalan tanpa konsep, tanpa mempertimbangkan dampak artistik.

Berdasarkan hal itulah, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menggelar Lomba Seni Instalasi Outdoor serangkaian FSBJ 2019 yang mengusung tema "Hulu Teben: Dialektika Lokal-Global".

"Dari kehadiran kompetisi ini, kami harapkan pula bisa memengaruhi artistik yang unik pada pembuatan ogoh-ogoh, dekorasi upacara pernikahan dan sebagainya," kata dia.

Dalam lomba yang telah berhasil ditelurkan para juaranya itu, para pesertanya diperbolehkan individu ataupun berkelompok, asalkan usia maksimal 40 tahun, sedangkan untuk ketentuan khususnya tentu harus mengacu pada tema "Hulu-Teben", medium eco desain bisa menggunakan bambu, ranting, tanah, batu, kayu dan sebagainya.

Selain itu, seni instalasi harus berbentuk tiga dimensi dengan ukuran minimum berdiameter 5 meter, desainnya dirancang memakai site Taman Budaya-Art Center.

"Aspek-aspek penilaian mencakup keaslian ide/tema/konsep gagasan, kerangka berpikir, serta aplikasi (ide/gagasan) berupa konsep desain seni instalasi di atas kertas," ucapnya.

Berdasarkan hasil penilaian dari dewan juri yang berasal dari unsur akademisi dan praktisi seni, judul instalasi "Rekayasa Informasi" berhasil menyabet juara pertama dan berhak mendapatkan uang Rp9 juta. Seni instalasi "Rekayasa Informasi" karya  Agus Aristanaya, Komang Cipta, Mahesa Putra, dan Wira Sanubari.

Seni instalasi bertajuk "Bukan Milik Seutuhnya" karya dari I Gede Jaya Putra, I Wayan Bagiarta, dan I Putu Nova Ruspika Yanto juara kedua dengan hadiah Rp8 juta. Posisi ketiga diraih Kelompok Kolosal Art Instalation dengan karya "Wewayanganing Ngaurif" dan berhak mendapatkan hadiah uang Rp7 juta. Juara harapan pertama diraih Kelompok Pendidikan Seni Rupa FSBS IKIP PGRI Bali dengan judul seni instalasi "Guru Rupaka" dengan hadiah Rp6 juta.

"Karya desain terbaik juga akan diwujudkan dan dipamerkan di areal Taman Budaya Provinsi Bali pada Senin (28/10), mulai pukul 09.30 Wita. Sementara itu, penyerahan hadiah akan dilaksanakan saat penutupan Festival Seni Bali Jani 2019 pada 8 November mendatang di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali," ucap Kun Adnyana.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019