Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, mengaku pihaknya mengutamakan soft power approach dalam melakukan penanganan kepada dua terduga teroris, AT dan ZAI.

"Kami juga memonitor mereka, terutama yang dua terduga ini, terlibat di dalam hate speech atau ujaran kebencian tetapi saya selalu mengutamakan, selalu menjaga yang disebut dengan soft power approach," kata Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, di Gedung Lembah Pujian, Jalan Antasura, Denpasar, Kamis.

Pihaknya juga segera bersama - sama melakukan "replanning and execution" dalam penanganannya melalui kerja sama dengan rekan-rekan penegak hukum dengan Densus 88 dan tentunya dengan didukung oleh satuan tugas antiteror.

Ia juga mengajak masyarakat bersama menjaga keamanan dan ketertiban Bali. Untuk itu pihaknya juga melibatkan seluruh personel hingga ke tingkat desa adat seperti pecalang.

"Dari Bali saya sebagai penanggung jawab keamanan dan ketertiban di Bali ini saya yakin dan saya percaya bahwa tidak ada dan tidak akan ada gejolak yang mengganggu keamanan, ketertiban, dari Pulau Dewata yang kami cintai bersama ini," ujar Golose.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengki Widjaja mengatakan jika saat ini terduga teroris sedang dalam proses pendalaman lebih lanjut.

Penyelidikan masih berkembang, baik dari penelurusan multimedia, media sosial dan lain sebagainya.

"Untuk istrinya tetap dimintai keterangan, dan jaringan yang dibuka di medsosnya ditelusuri semua, penelusuran dari multimedia semua, medsos dan ini masih berkembang semua," katanya.

Selain itu, keluarga dari terduga teroris ini telah berdomisili di Bali. "Mereka domisili di sini, anaknya lahir dan besar di sini," ucapnya.

Terkait percakapan dalam grup "Menanti Al Mahdi", terduga AT yang juga  memiliki hubungan dekat dengan Abu Rara  (pelaku penyerangan Wiranto) membahas soal cara membuat senjata rakitan.

"Barang buktinya berupa airsoft gun, belati, pisau, dan panah," ucap Hengky yang juga menambahkan bahwa kondisi Bali aman.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019