PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Bali melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Bali Turtle Island Development dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik untuk kawasan Bali Turtle Island Development (BTID).
Pada nota kesepahaman tersebut yang ditandatangani pada Rabu (9/10), PLN diharapkan akan memenuhi kebutuhan listrik hingga 95 MVA yang akan dipenuhi secara bertahap selama sepuluh tahun pengembangan kawasan.
General Manager PLN UID Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa dalam sambutannya menyampaikan, rencana pemenuhan kebutuhan pelanggan ini nantinya akan berpengaruh terhadap rencana umum penyediaan tenaga listrik PLN pada sepuluh tahun ke depan.
"Tentu RUPTL akan disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak hanya jumlah pasokan, tapi juga kebutuhan pembangunan jaringan pendukung keandalan sistem," kata Astawa.
Untuk mengakomodir hal tersebut, PLN berharap dilakukan koordinasi secara berkala untuk rencana pengembangan kawasan yang sinergi antara PLN dengan BTID.
Baca juga: Unud: "Sarbagita" Bali miliki potensi 148 MWp PLTS Atap
Baca juga: PLN Bali berikan pelatihan perawatan penyu demi pelestarian alam
GM Project Construction PT BTID Johanes Bosco Indra Wirawan berharap PLN dapat memenuhi kebutuhan listrik seluruh investor dan developer yang akan terlibat dalam pembangunan kawasan BTID.
"Kami berupaya agar BTID dapat menjadi kawasan ekonomi khusus di bidang pariwisata. Nota kesepahaman dengan PLN ini menjadi langkah awal untuk lompatan besar selanjutnya," ucap Indra.
GM PLN UID Bali Astawa menambahkan bahwa PLN juga siap apabila kebutuhan pemenuhan tenaga listrik untuk kawasan BTID harus menggunakan energi baru terbarukan.
Baca juga: PLN Bali berikan pelatihan perawatan penyu demi pelestarian alam
Baca juga: PLN buka loket di MPP Badung mudahkan pelayanan masyarakat
"Akan ada PLT Sampah di Suwung Kota Denpasar, PLN juga akan membangun 2 PLTS berkapasitas 25 MW di Barat dan Timur Bali," kata Astawa menjelaskan.
Tidak hanya itu, PLN juga mengaku siap apabila ada kebutuhan PLTS Atap pada pelanggan. "Kami yakin pembangunan kawasan BTID ini bisa membawa dampak positif ke depannya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Pada nota kesepahaman tersebut yang ditandatangani pada Rabu (9/10), PLN diharapkan akan memenuhi kebutuhan listrik hingga 95 MVA yang akan dipenuhi secara bertahap selama sepuluh tahun pengembangan kawasan.
General Manager PLN UID Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa dalam sambutannya menyampaikan, rencana pemenuhan kebutuhan pelanggan ini nantinya akan berpengaruh terhadap rencana umum penyediaan tenaga listrik PLN pada sepuluh tahun ke depan.
"Tentu RUPTL akan disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak hanya jumlah pasokan, tapi juga kebutuhan pembangunan jaringan pendukung keandalan sistem," kata Astawa.
Untuk mengakomodir hal tersebut, PLN berharap dilakukan koordinasi secara berkala untuk rencana pengembangan kawasan yang sinergi antara PLN dengan BTID.
Baca juga: Unud: "Sarbagita" Bali miliki potensi 148 MWp PLTS Atap
Baca juga: PLN Bali berikan pelatihan perawatan penyu demi pelestarian alam
GM Project Construction PT BTID Johanes Bosco Indra Wirawan berharap PLN dapat memenuhi kebutuhan listrik seluruh investor dan developer yang akan terlibat dalam pembangunan kawasan BTID.
"Kami berupaya agar BTID dapat menjadi kawasan ekonomi khusus di bidang pariwisata. Nota kesepahaman dengan PLN ini menjadi langkah awal untuk lompatan besar selanjutnya," ucap Indra.
GM PLN UID Bali Astawa menambahkan bahwa PLN juga siap apabila kebutuhan pemenuhan tenaga listrik untuk kawasan BTID harus menggunakan energi baru terbarukan.
Baca juga: PLN Bali berikan pelatihan perawatan penyu demi pelestarian alam
Baca juga: PLN buka loket di MPP Badung mudahkan pelayanan masyarakat
"Akan ada PLT Sampah di Suwung Kota Denpasar, PLN juga akan membangun 2 PLTS berkapasitas 25 MW di Barat dan Timur Bali," kata Astawa menjelaskan.
Tidak hanya itu, PLN juga mengaku siap apabila ada kebutuhan PLTS Atap pada pelanggan. "Kami yakin pembangunan kawasan BTID ini bisa membawa dampak positif ke depannya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019