Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) memiliki peran penting dalam melawan berita bohong atau hoaks dengan bertugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan perekat informasi.

"Sebagai lembaga penyiaran publik yang menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat, maka peran RRI dalam mencegah dan meminimalisasi penyebaran berita bohong sangat diharapkan," kata Gubernur Koster dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana, di Denpasar, Rabu.

Koster menyampaikan hal tersebut serangkaian acara Serah Terima Jabatan Kepala LPP RRI Denpasar dari Sophia Endang Widowati yang memasuki masa purnatugas kepada pejabat yang baru Nawir Nawihu yang sebelumnya menjabat pimpinan RRI di Medan itu.

Baca juga: Hoax jadi pemecah belah bangsa karena rendahnya literasi

Menurut orang nomor satu di Bali itu, di tengah perkembangan teknologi informasi saat ini, bangsa ini sedang dihadapkan persoalan menguatnya penyebaran berita atau informasi bohong atau hoaks yang diproduksi dan disebarkan secara masif melalui berbagai media.

"Akibatnya, berita bohong telah berhasil menggerogoti sikap saling percaya, memicu sentimen saling curiga, memperbesar rasa benci dan bahkan menyebar konflik yang mencemaskan," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster itu.

Khususnya RRI Denpasar, lanjut Koster, dengan didukung SDM yang dimiliki, diharapkan dapat meningkatkan literasi media bagi masyarakat sehingga terdapat sikap dan perilaku masyarakat dalam menerima, menyaring, dan mengelola informasi semakin baik serta terkontrol.

Baca juga: BJ Habibie digelari Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia - Ilham Habibie: hoaks itu tantangan medsos

Selain bekerja sama menangkal berita hoaks, Pemprov Bali juga mengajak RRI Denpasar semakin memperkuat peran kontrolnya sosial dengan menyediakan ruang atau waktu untuk membangun kesadaran masyarakat berpartisipasi dalam mengawasi penyelenggaraan pembangunan daerah.

Sementara itu, Kepala LPP RRI Denpasar yang baru, Nawir Nawihu mengatakan untuk menangkal berita bohong atau hoaks, pihaknya akan melibatkan atau mengonfirmasi unsur-unsur terkait, khususnya institusi yang tersangkut dalam berita bohong yang beredar di masyarakat. "Kami buatkan dialog atau bentuk lainnya," ucap pria yang kini mendapat amanah untuk memperlancar pancaran sinyal radio di Pulau Dewata itu.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen dalam upaya pelestarian dan budaya Bali supaya terus maju dan berkembang. "Mudah-mudahan, kehadiran saya di sini bisa diterima di lingkungan RRI Denpasar dan keluarga besar (tokoh-tokoh-red) yang ada di Provinsi Bali," ujar Nawir.

Sedangkan Sophia Endang Widowati yang telah memasuki masa purnatugas, mengharapkan pengganti dirinya bisa melanjutkan hal-hal baik yang telah dijalankan selama ini.

"Memang banyak hal yang sudah dilakukan, namun banyak hal pula yang belum dicapai secara maksimal sehingga saya harapkan bisa dilanjutkan dengan pejabat yang baru. Semoga apa yang sudah saya kerjakan selama ini bermanfaat untuk RRI Denpasar dan juga masyarakat Bali," kata wanita yang sebelumnya telah bertugas di Bali selama lebih dari dua tahun tujuh bulan itu.

Baca juga: Pegawai Pemkab Jembrana diimbau bijak gunakan media sosial

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada RRI Denpasar karena telah memberikan ruang untuk anak-anak bersastra lagi.

"Tradisi keaksaraan harus tetap kita jaga. Selain itu saya mengharapkan tradisi Keluarga Kesenian Bali tetap dilanjutkan oleh Kepala LPP RRI Denpasar yang baru," ujarnya.  
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster saat menyerahkan kenang-kenangan kepada Sophia Endang Widowati (ANTARA/Ni Luh Rhisma)




 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019