Pemerintah Kota Denpasar menyosialisasikan layanan mobil konseling "Denpasar Cerita" dengan sasaran kalangan siswa Sekolah Dasar sebagai bagian dari inovasi daerah itu sebagai Kota Layak Anak.

Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak (PHA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar Tresna Yasa di Denpasar, Bali, Kamis, menjelaskan saat ini Denpasar menyandang status sebagai Kota Layak Anak.

Hal itu, kata dia, tentunya harus terus diwujudkan dengan beragam kegiatan yang ramah terhadap pemenuhan hak-hak anak.

"Kami secara berkelanjutan terus berkomitmen untuk memberikan pemenuhan hak-hak anak di Kota Denpasar sehingga dilaksanakan sosialisasi melalui mobil konseling," ucapnya.

Ia menjelaskan mobil konseling "Denpasar Ceria" memberikan pelayanan konsultasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, baik anak-anak, dewasa, maupun lansia.

"Kami memberikan pelayanan terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat Kota Denpasar mulai dari anak-anak, dewasa, sampai lansia," ujar dia.

Mobil konseling "Denpasar Ceria", kata Tresna Yasa, merupakan program inovasi jemput bola dengan tujuan memberikan solusi terhadap permasalahan psikologis warga.

Kehadiran mobil konseling itu, salah satu langkah mewujudkan masyarakat Denpasar yang bahagia, sedangkan khusus bagi anak merupakan sarana pemenuhan hak mereka, dalam kaitan dengan implementasi "Denpasar Kota Layak Anak".

Selain itu, katanya, guna mengedukasi bahwa perkembangan IT yang pesat sekarang ini menyebabkan kebanyakan masyarakat curahan hati melalui media sosial. Hal itu sering membahayakan apabila adanya saran yang kurang baik saat curhat di medsos.

Untuk itulah, pihaknya menghadirkan mobil konseling "Denpasar Ceria" yang dilengkapi petugas ahli dengan menjamin kerahasiaan informasi, untuk memberikan solusi berbagai permasahalan masyarakat.

"Terkadang masukan di sosial media cenderung memperkeruh suasana, hal inilah yang ingin diminimalisir dampaknya sehingga masyarakat mendapat solusi yang tepat," ucapnya.

Tresna Yasa juga menambahkan Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dan tingkat mobilisasi penduduk tinggi berpotensi membuat situasi stres, sehingga apabila butuh teman bercerita mengenai masalah psikologi, cemas, dan sebagainya dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.

"Masyarakat dapat mengunjungi langsung mobil konseling karena setiap saat akan keliling," katanya.

Seorang siswa SD Negeri 1 Ubung, Putu Adi Wiguna, mengaku senang dengan hadirnya mobil konseling ini.

Ia mengaku memanfaatkan layanan itu sebagai sarana curhat tentang segala hal, seperti  proses belajar hingga lingkungan sekitar.

"Iya sangat bagus dan dapat digunakan untuk curhat segala hal," katanya.
 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019