Sebanyak 22 jurnal Undikhsa Singaraja, Bali, lolos akreditasi "Science and Technology Index (SINTA)" dari Kemenristekdikti pada tahun 2019, sehingga menempatkan Undiksha di posisi ketujuh dengan jurnal terakreditasi terbanyak dari 12 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia.
"Di luar jumlah itu, kini sudah ada 50 jurnal yang sedang dalam proses sertifikasi dan diharapkan bulan ini sudah terbit sertifikat SINTA, sehingga Undiksha punya 72 jurnal," kata Rektor Undiksha Singaraja, Bali, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., di kampus setempat, Kamis.
Disela-sela acara pemberian penghargaan kepada sejumlah dosen yang artikelnya mampu terbit pada jurnal terakreditasi SINTA di kampus itu, Rektor Jampel menjelaskan publikasi jurnal sudah digagas sejak tahun 2016 yang dibarengi dengan pembentukan tim pengembang.
Tahun ini ditargetkan ada seratus jurnal yang masuk SINTA. Jika hal tersebut mampu terpenuhi, maka peringkat Undiksha di skala nasional, khususnya untuk lingkup LPTK, bisa terus naik.
Baca juga: 29 atlet Undiksha Bali ke POMNAS XVI/Jakarta
"Oleh sebab itu, diharapkan ada dukungan dari seluruh dosen. Kalau ini bisa terwujud, Undiksha akan mampu masuk ke peringkat kedua. Ini yang perlu mendapat dukungan dari seluruh dosen, karena capaian itu juga akan menjadikan Undiksha semakin cepat dikenal, baik pada tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Menurut dia, bila sudah memiliki 72 jurnal terakreditasi SINTA, maka Undiksha akan dicari dosen dari perguruan tinggi lain secara otomatis, karena mereka paham terhadap Undiksha. "Walaupun berada di daerah pinggiran, Undiksha tidak lagi dipandang sebelah mata," ujarnya.
Ia mengatakan, para dosen yang artikelnya mampu terbit pada jurnal terakreditasi SINTA diberi penghargaan atas prestasinya itu dan diharapkan tidak cepat puas atas capaian tersebut, namun tetap melakukan upaya sehingga nantinya dapat menghasilkan artikel pada grade lebih tinggi, termasuk pada jurnal bereputasi internasional atau Scopus.
"Setiap tahun saya inginkan ada yang terbit di Scopus," katanya.
Selain kepada dosen, ia juga memberi penghargaan kepada Dekan dan Koordinator Prodi ini sebagai salah satu bentuk upaya untuk memunculkan motivasi. "Tentu apa yang dilakukan para dosen, kami berikan apresiasi," katanya.
Baca juga: Dua mahasiswa Undiksha lolos ikuti pertukaran ke Jepang
Sementara itu, Ketua Pusat Pengembang Jurnal Undiksha, Dr. I Wayan Widiana, S.Pd.,M.Pd., menjelaskan jurnal tersebut terdiri dari berbagai bidang, mulai dari ilmu pendidikan, sains, ekonomi maupun ilmu sosial.
Ia juga memboyong empat penghargaan dari Rektor menegaskan tetap melakukan upaya dalam peningkatan jumlah jurnal, sehingga Undiksha semakin berdaya saing. "Kami berupaya untuk mencapai jumlah yang ditargetkan. Saya mengapresiasi LPPM karena telah memberikan support," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Di luar jumlah itu, kini sudah ada 50 jurnal yang sedang dalam proses sertifikasi dan diharapkan bulan ini sudah terbit sertifikat SINTA, sehingga Undiksha punya 72 jurnal," kata Rektor Undiksha Singaraja, Bali, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., di kampus setempat, Kamis.
Disela-sela acara pemberian penghargaan kepada sejumlah dosen yang artikelnya mampu terbit pada jurnal terakreditasi SINTA di kampus itu, Rektor Jampel menjelaskan publikasi jurnal sudah digagas sejak tahun 2016 yang dibarengi dengan pembentukan tim pengembang.
Tahun ini ditargetkan ada seratus jurnal yang masuk SINTA. Jika hal tersebut mampu terpenuhi, maka peringkat Undiksha di skala nasional, khususnya untuk lingkup LPTK, bisa terus naik.
Baca juga: 29 atlet Undiksha Bali ke POMNAS XVI/Jakarta
"Oleh sebab itu, diharapkan ada dukungan dari seluruh dosen. Kalau ini bisa terwujud, Undiksha akan mampu masuk ke peringkat kedua. Ini yang perlu mendapat dukungan dari seluruh dosen, karena capaian itu juga akan menjadikan Undiksha semakin cepat dikenal, baik pada tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Menurut dia, bila sudah memiliki 72 jurnal terakreditasi SINTA, maka Undiksha akan dicari dosen dari perguruan tinggi lain secara otomatis, karena mereka paham terhadap Undiksha. "Walaupun berada di daerah pinggiran, Undiksha tidak lagi dipandang sebelah mata," ujarnya.
Ia mengatakan, para dosen yang artikelnya mampu terbit pada jurnal terakreditasi SINTA diberi penghargaan atas prestasinya itu dan diharapkan tidak cepat puas atas capaian tersebut, namun tetap melakukan upaya sehingga nantinya dapat menghasilkan artikel pada grade lebih tinggi, termasuk pada jurnal bereputasi internasional atau Scopus.
"Setiap tahun saya inginkan ada yang terbit di Scopus," katanya.
Selain kepada dosen, ia juga memberi penghargaan kepada Dekan dan Koordinator Prodi ini sebagai salah satu bentuk upaya untuk memunculkan motivasi. "Tentu apa yang dilakukan para dosen, kami berikan apresiasi," katanya.
Baca juga: Dua mahasiswa Undiksha lolos ikuti pertukaran ke Jepang
Sementara itu, Ketua Pusat Pengembang Jurnal Undiksha, Dr. I Wayan Widiana, S.Pd.,M.Pd., menjelaskan jurnal tersebut terdiri dari berbagai bidang, mulai dari ilmu pendidikan, sains, ekonomi maupun ilmu sosial.
Ia juga memboyong empat penghargaan dari Rektor menegaskan tetap melakukan upaya dalam peningkatan jumlah jurnal, sehingga Undiksha semakin berdaya saing. "Kami berupaya untuk mencapai jumlah yang ditargetkan. Saya mengapresiasi LPPM karena telah memberikan support," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019