Wakil Bupati (Wabup) Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bangli, menerima kunjungan kerja (Kunker) TPID Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur di ruang rapat Bupati Bangli, Jumat.

"Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih kepeda Wakil Bupati dan TPID Magetan, karena sudah memilih Kabupaten Bangli sebagai tujuan studi tiru," kata Sedana Arta, saat menyambut tim TPID Magetan, di Bangli.

Ia menjelaskan, ada dua program utama yang mengantarkan TPID Kabupaten Bangli bisa berpestasi di tingkat nasional, yakni  peningkatan kegiatan di bidang pertanian dengan pengembangan kawasan bawang merah dikawasan Kintamani dan  pembentukan desa peduli inflasi, melalui intruksi Bupati Bangli Nomor 8 Tahun 2017 tentang tim pengendali inflasi desa/kelurahan peduli inflasi.

Untuk pengembangan kawasan bawang merah, jelas Wabup Sedana Arta, sejak tahun 2017 hingga tahun 2019, sudah dikembangkan sekitar 170 hektar bawang merah di kawasan Kintamani.

Sedangkan desa peduli inflasi, tujuan dibentuknya adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang inflasi yang terjadi di desa/kelurahannya. Sedangkan sasaran dari program ini adalah kelancaran distribusi barang di desa, keterjangkauan harga barang di desa dan ketersediaan pasokan di desa.

“Intinya, pengembangan kawasan bawang merah dan  pembentukan desa peduli inflasi merupakan faktor pendukung utama selain program lainnya yang mengantarkan TPID Kabupaten Bangli berprestasi ditingkat nasional,” terangnya.

Baca juga: Gubernur Bali: penggunaan produk lokal tekan inflasi

Pada kesempatan itu Wabup Sedana Arta juga mengenalkan berbagai komunitas unggulan pertanian di Kabupaten Bangli, seperti Jeruk Kintamani yang pemasarannya sudah sampai merambah ke pulau jawa, Kopi Arabika Kintamani yang pemasarannya sudah merambah pasar internasional seperti Korea dan beberapa negara Eropa serta mengenalkan berbagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Bangli.

Pimpinan rombongan TPID Kabupaten Magetan yang juga Wakil Bupati Magetan Nanik Endang Rusmiarti mengatakan, tujuan dilaksanakannya kunjungan kerja sekaligus studi tiru TPID Kabupaten Magetan ke TPID Kabupaten Bangli adalah untuk berbagi dan belajar tentang kiat-kiat dan program kebijakan TPID Kabupaten Bangli sehingga bisa meraih prestasi ditingkat nasional.

“Sebelumnya kami melihat di media, tahun 2017 TPID Kabupaten Bangli menjadi terbaik se kawasan Indonesia Timur dan di tahun 2018 kembali menjadi TPID berprestasi di tingkat nasional kawasan Jawa-Bali. Mendengar prestasi itu, maka hari ini datang ke Bangli untuk belajar, ”ucapnya.

Nanik juga mengatakan, selain karena prestasi, ia dan tim memilih Kabupaten Bangli sebagai tujuan studi tiru karena secara topografi, antara Kabupaten Bangli dan Kabupaten Magetang memiliki kemiripan. Dimana kedua daerah merupakan daerah pertanian dan sama-sama tidak memiliki laut.

Dengan berkunjung ke Kabupaten Bangli,  banyak hal yang mungkin bisa dipelajari dan bisa diadopsi di Kabupaten Magetang. “Hari ini selain belajar kiat-kiat sukses TPID Kabupaten Bangli, kita juga ingin belajar dan mengadopsi keunggulan lain di Kabupaten Bangli. tentu banyak hal yang bisa kita pelajari mengingat kedua wilayah memiliki kemiripan topografi, ”terangya.

Baca juga: Bupati Lebak belajar TPID ke Pemkab Bangli

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019