Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali menegaskan hingga saat ini belum ada perubahan status Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, yang berada pada level III (Siaga), meskipun dalam kurun waktu 2,5 bulan terakhir kondisinya terlihat landai dan tenang.
"Masyarakat kami harap tetap tenang dan tingkatkan kesiap-siagaan, jangan mudah terpengaruh oleh berita hoaks. Beberapa hari yang lalu sempat muncul postingan dari salah satu akun media sosial yang berisikan bahwa Gunung Agung erupsi lagi," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin, di Denpasar, Sabtu.
Tim BPBD Karangasem, menurut Rentin, telah bertindak cepat dan memperingatkan pemilik akun agar mengklarifikasi atau bahkan menghapus postingannya serta lebih teliti dan berhati-hati dalam mem-posting berita.
"Sebaiknya tanya, minta info atau ikuti perkembangan informasi dari lembaga resmi pemerintah, dan akhirnya postingan tersebut sudah dihapus," ujar Rentin.
Rentin mengatakan kondisi Gunung Agung dalam kurun waktu 2,5 bulan terakhir terlihat landai dan bahkan sangat tenang sehingga ada yang bertanya apakah akan ada perubahan terhadap status Siaga (Level III) yang ada sekarang.
Baca juga: BNPB hibahkan sirene Gunung Agung untuk Bali
"Penetapan status bukan kewenangan kami di BPBD, kami lakukan koordinasi dengan PVMBG Kementerian ESDM, dengan ahlinya Devy Kamil Syahbana," katanya.
Menurut Pak Devi, katanya, Gunung Agung sudah cukup lama memang landai, tetapi bukan berarti sudah aman, jadi belum direkomendasikan untuk perubahan status karena aktivitas masih cukup tinggi.
Rentin menambahkan, Devi juga berpesan untuk tetap melakukan edukasi kepada masyarakat agar meningkatkan kesiap-siagaan dan mengikuti informasi serta arahan dari petugas. Dengan saat Gunung Agung masih di Level III (Siaga), masyarakat diimbau untuk tidak mendekat pada radius empat kilometer.
Terlebih hampir lima hari terakhir juga terjadi kebakaran hutan di salah satu lereng Gunung Agung, tepatnya berlokasi di Banjar Belong Desa Ban Kecamatan Kubu.
Tim gabungan di Kabupaten Karangasem telah melakukan upaya pembuatan batas untuk langkah antisipasi jika api meluas, sehingga ia berharap api tidak akan sampai ke pemukiman warga.
Baca juga: "Festival Pesona Tulamben" pulihkan Karangasem pasca-erupsi Gunung Agung
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Masyarakat kami harap tetap tenang dan tingkatkan kesiap-siagaan, jangan mudah terpengaruh oleh berita hoaks. Beberapa hari yang lalu sempat muncul postingan dari salah satu akun media sosial yang berisikan bahwa Gunung Agung erupsi lagi," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin, di Denpasar, Sabtu.
Tim BPBD Karangasem, menurut Rentin, telah bertindak cepat dan memperingatkan pemilik akun agar mengklarifikasi atau bahkan menghapus postingannya serta lebih teliti dan berhati-hati dalam mem-posting berita.
"Sebaiknya tanya, minta info atau ikuti perkembangan informasi dari lembaga resmi pemerintah, dan akhirnya postingan tersebut sudah dihapus," ujar Rentin.
Rentin mengatakan kondisi Gunung Agung dalam kurun waktu 2,5 bulan terakhir terlihat landai dan bahkan sangat tenang sehingga ada yang bertanya apakah akan ada perubahan terhadap status Siaga (Level III) yang ada sekarang.
Baca juga: BNPB hibahkan sirene Gunung Agung untuk Bali
"Penetapan status bukan kewenangan kami di BPBD, kami lakukan koordinasi dengan PVMBG Kementerian ESDM, dengan ahlinya Devy Kamil Syahbana," katanya.
Menurut Pak Devi, katanya, Gunung Agung sudah cukup lama memang landai, tetapi bukan berarti sudah aman, jadi belum direkomendasikan untuk perubahan status karena aktivitas masih cukup tinggi.
Rentin menambahkan, Devi juga berpesan untuk tetap melakukan edukasi kepada masyarakat agar meningkatkan kesiap-siagaan dan mengikuti informasi serta arahan dari petugas. Dengan saat Gunung Agung masih di Level III (Siaga), masyarakat diimbau untuk tidak mendekat pada radius empat kilometer.
Terlebih hampir lima hari terakhir juga terjadi kebakaran hutan di salah satu lereng Gunung Agung, tepatnya berlokasi di Banjar Belong Desa Ban Kecamatan Kubu.
Tim gabungan di Kabupaten Karangasem telah melakukan upaya pembuatan batas untuk langkah antisipasi jika api meluas, sehingga ia berharap api tidak akan sampai ke pemukiman warga.
Baca juga: "Festival Pesona Tulamben" pulihkan Karangasem pasca-erupsi Gunung Agung
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019