Kementerian Pariwisata mendukung pelaksanaan "Brotherhood Camp IV" yang diselenggarakan organisasi kepemudaan Junior Chamber International (JCI) di Desa Tangkup Karangasem-Bali selama tiga hari pada 23-25 Agustus 2019, untuk meningkatkan citra kepariwisataan Bali dan Indonesia.
"Kegiatan ini dapat memberikan perhatian lebih untuk membangun jaringan. Langkah itu dapat mendukung keberlanjutan pariwisata, meskipun membangun citra pariwisata tidak instan," kata Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata, I Gde Pitana saat membuka kegiatan tersebut, di Amlapura, Karangasem, Bali, Sabtu.
Junior Chamber International (JCI) merupakan organisasi kepemudaan yang tersebar di 127 negara. Organisasi yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun ini memiliki anggota yang sangat luas, dinilai potensial dalam pemulihan pariwisata Bali khususnya Karangasem dalam menjawab tantangan yang ada. Untuk Brotherhood Camp 2019, tema yang diusung adalah "Synergy of Diversity".
"Segala upaya strategis di bidang pariwisata agar tetap diupayakan mengingat potensi wisata Indonesia, khususnya Bali begitu besar," ujar Pitana pada acara yang juga dihadiri Asisten I Pemkab Karangasem, Dinas Pariwisata Karangasem dan Dinas Pariwisata Klungkung.
Pada kesempatan itu, pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap fokus Kabupaten Karangasem dalam "membangun pariwisata yang berbasis masyarakat" dengan mengangkat konten-konten kearifan lokal serta otentisitas Bali.
Sesuai dengan tema acara yang diusung yakni bagaimana melakukan sinergi di dalam keberagaman, sebagai sebuah nilai yang harus tetap dipertahankan terutama di dalam menghadapi ancaman terhadap perdamaian dunia saat ini.
Brotherhood Camp IV ini diikuti oleh anggota dari berbagai daerah dalam dan luar negeri diantaranya peserta dari Jepang dan Korea.
Acara dikemas dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah pengenalan potensi destinasi pariwisata Karangasem yaitu Bali Kuno, Telaga Tista, Telaga Waja, Samsara Bali dan beberapa objek wisata lainya.
Pitana menambahkan, dengan bersentuhan langsung di objek wisata tersebut serta mengenal budaya yang disuguhkan diharapkan memberi kesan tersendiri bagi para peserta yang akan mengabarkan tentang keindahan Karangasem yang akan memberi dampak bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali khususnya di Karangasem.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kegiatan ini dapat memberikan perhatian lebih untuk membangun jaringan. Langkah itu dapat mendukung keberlanjutan pariwisata, meskipun membangun citra pariwisata tidak instan," kata Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata, I Gde Pitana saat membuka kegiatan tersebut, di Amlapura, Karangasem, Bali, Sabtu.
Junior Chamber International (JCI) merupakan organisasi kepemudaan yang tersebar di 127 negara. Organisasi yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun ini memiliki anggota yang sangat luas, dinilai potensial dalam pemulihan pariwisata Bali khususnya Karangasem dalam menjawab tantangan yang ada. Untuk Brotherhood Camp 2019, tema yang diusung adalah "Synergy of Diversity".
"Segala upaya strategis di bidang pariwisata agar tetap diupayakan mengingat potensi wisata Indonesia, khususnya Bali begitu besar," ujar Pitana pada acara yang juga dihadiri Asisten I Pemkab Karangasem, Dinas Pariwisata Karangasem dan Dinas Pariwisata Klungkung.
Pada kesempatan itu, pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap fokus Kabupaten Karangasem dalam "membangun pariwisata yang berbasis masyarakat" dengan mengangkat konten-konten kearifan lokal serta otentisitas Bali.
Sesuai dengan tema acara yang diusung yakni bagaimana melakukan sinergi di dalam keberagaman, sebagai sebuah nilai yang harus tetap dipertahankan terutama di dalam menghadapi ancaman terhadap perdamaian dunia saat ini.
Brotherhood Camp IV ini diikuti oleh anggota dari berbagai daerah dalam dan luar negeri diantaranya peserta dari Jepang dan Korea.
Acara dikemas dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah pengenalan potensi destinasi pariwisata Karangasem yaitu Bali Kuno, Telaga Tista, Telaga Waja, Samsara Bali dan beberapa objek wisata lainya.
Pitana menambahkan, dengan bersentuhan langsung di objek wisata tersebut serta mengenal budaya yang disuguhkan diharapkan memberi kesan tersendiri bagi para peserta yang akan mengabarkan tentang keindahan Karangasem yang akan memberi dampak bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali khususnya di Karangasem.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019