Kintamani (Antara Bali) - Bank Indonesa (BI) Denpasar bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bangli mengekspor kopi arabika organik asal Kintamani ke Korea Selatan.

"Ekspor pertama sebanyak 18 ton senilai Rp1,2 miliar ini dikirim ke Korea Selatan," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (P3) Bangli, I Wayan Sukartana, saat pelepasan ekspor perdana di Kintamani, Rabu.

Komoditas ekspor tersebut berasal dari klaster Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) yang terdiri atas masyarakat Kintamani, pemilik dan pengolah kopi arabika.

Dikatakan, kawasan wisata Kintamani saat ini memiliki kebun kopi seluas 1.380 hektare, dengan produksi lebih dari 1 juta ton per tahun.

Kintamani sejak tahun 2005 mengekspor kopi ke sejumlah negara konsumen seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Prancis dan Korsel, kata Wayan Sukartana.

Pemimpin Bank Indonesia Denpasar Jeffry Kairupan mengatakan, pengembangan klaster kopi itu semata-mata untuk meningkatkan produktivitas masyarakat petani.

"Pengebangan perekonomian masyarakat, khususnya di Kintamani, harus didasari dan sesuai dengan pola pikir untuk mengembangkan potensi dan kepariwisataan sehingga layak dijual," katanya.

Bupati Bangli I Made Gianyar yang hadir dalam acara tersebut mengakui keseriusan Bank Indonesia terhadap rakyat kecil, termasuk dengan memberikan berbagai pelatihan.

Meski begitu, ia mengingatkan agar kopi yang sekarung dijual 100 dolar AS, kemudian dibeli oleh masyarakat di negeri ini dengan harga 100 dolar AS per cangkir.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011