Denpasar (Antara Bali) - Ribuan keluarga miskin di Provinsi Bali rawan mengalami krisis pangan karena tidak memiliki aksesibilitas pangan yang cukup memadai.

"Pada tahun 2010, di daerah kita terdapat 132.351 keluarga miskin. Kalau sampai sekarang tidak ditangani secara serius, maka aksesibilitas pangan mereka rawan krisis," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali, I Putu Astawa, di Denpasar, Selasa.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, perlu kecermatan dan optimalisasi kebijakan pangan yang berpihak kepada keluarga miskin di provinsi yang banyak menyumbangkan devisa negara dari sektor pariwisata itu.

Sejauh ini BPMPD Bali telah berupaya semaksimal mungkin mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakat di perdesaan dengan harga terjangkau.

Menurut Astawa, ada empat aspek pemenuhan pangan bagi masyarakat miskin yang menjadi prioritas utama BPMPD, yakni tingkat ketersediaan, jalur distribusi, konsumsi, dan keamanan pangan.

"Keamanan pangan menjadi penting karena saat ini peredaran pangan yang mengandung bahan-bahan kimia dan tidak memenuhi standar kesehatan makin tak terkendali," katanya menjalaskan.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011