Petang (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan kepada semua pihak tentang ketelitian tim verifikasi "bedah rumah" sehingga program sosial tersebut tepat sasaran.
"Anggaran pemerintah terbatas, tidak mungkin jika sekaligus harus menyelesaikan 13 ribu rumah masyarakat miskin yang ada di Bali. Oleh karena itu, verifikasi harus lebih diteliti lagi dan dapat memilih prioritas warga yang paling perlu segera diperbaiki rumahnya," katanya saat meninjau penerima program bedah rumah di Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Minggu.
Pernyataan itu ditegaskan Pastika terkait hasil tinjauannya terhadap rumah salah seorang warga penerima program bedah rumah di Desa Getasan.
Ketika ditanya oleh Gubernur mengapa sang penerima bantuan belum menempati rumah tersebut, dengan polos dia menjawab masih menunggu ranjang yang belum datang.
Selain itu, rumah keluarga penerima bantuan yang masih berada dalam satu pekarangan juga tampak berlantai keramik.
"Verifikasi harus lebih teliti lagi. Yang paling susah hidupnya yang harus lebih dulu diperbaiki rumahnya, mereka yang lantainya tanah, dindingnya 'bedeg' (bambu), dan kehujanan, termasuk warga miskin yang masih tidak mempunyai dapur dan WC," katanya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Anggaran pemerintah terbatas, tidak mungkin jika sekaligus harus menyelesaikan 13 ribu rumah masyarakat miskin yang ada di Bali. Oleh karena itu, verifikasi harus lebih diteliti lagi dan dapat memilih prioritas warga yang paling perlu segera diperbaiki rumahnya," katanya saat meninjau penerima program bedah rumah di Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Minggu.
Pernyataan itu ditegaskan Pastika terkait hasil tinjauannya terhadap rumah salah seorang warga penerima program bedah rumah di Desa Getasan.
Ketika ditanya oleh Gubernur mengapa sang penerima bantuan belum menempati rumah tersebut, dengan polos dia menjawab masih menunggu ranjang yang belum datang.
Selain itu, rumah keluarga penerima bantuan yang masih berada dalam satu pekarangan juga tampak berlantai keramik.
"Verifikasi harus lebih teliti lagi. Yang paling susah hidupnya yang harus lebih dulu diperbaiki rumahnya, mereka yang lantainya tanah, dindingnya 'bedeg' (bambu), dan kehujanan, termasuk warga miskin yang masih tidak mempunyai dapur dan WC," katanya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011