Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyosialisasikan ekonomi digital kepada ratusan siswa SMA Dwijendra Kota Denpasar, dalam rangkaian kegiatan "Bank Indonesia Mengajar".

"Ekonomi digital ini hal penting di masa sekarang dan ke depan, sasarannya agar mereka (para siswa) melek teknologi dan hati-hati. Tidak semua teknologi kita ambil saja, tetapi harus dilihat siapa yang mengatur, aman atau tidak," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, di sela acara "Bank Indonesia Mengajar" di Denpasar, Selasa.

Penggunaan teknologi finansial, ucap Trisno, mesti dengan prinsip kehati-hatian apalagi saat ini banyak aplikasi layaknya lembaga perbankan yang menawarkan berbagai kemudahan.

"Kalau bisa cek dulu ke Bank Indonesia terkait legalitas ataupun ke OJK jika ingin menggunakan layanan aplikasi tersebut," ucap Trisno yang menyelesaikan studi S2-nya di Inggris.

Terkait program Bank Indonesia Mengajar, lanjut Trisno, merupakan program rutin yang diselenggarakan di seluruh Indonesia. Sengaja menyasar pelajar SMA karena mereka-mereka itu berada di masa transisi menuju ke perguruan tinggi.

Baca juga: BI dorong pusat perbelanjaan di Bali tingkatkan transaksi nontunai

Bank Indonesia Mengajar, tambah Trisno, pun digelar untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. "Ke depan, kami ingin menyasar seluruh kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi," ujarnya.

Dengan melihat kondisi Bali banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, sehingga pelajar perlu sejak dini untuk mendapat sosialisasi perbankan dengan sistem digital teknologi ini.

Di sisi lain, Trisno meminta kepada ratusan pelajar yang hadir untuk belajar dengan sungguh-sungguh. "Kalau belajar pasti bisa, saya doakan semoga sukses semuanya. Kepandaian bukan saja di Bahasa Inggris, Matematika, tetapi juga bisa di olahraga dan seni. Jadi tidak ada pintu tertutup. Saya yakin Tuhan memberikan setiap insan manusai dengan kelebihan," ucap pria asal Cilacap ini.

Dalam kesempatan itu, Trisno menjabarkan tugas dan peran bank sentral dalam menjaga stabilitas moneter, sistem keuangan, dan stabilitas sistem pembayaran untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Di samping itu BI bertugas menjaga stabilitas nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin dari laju inflasi dan terhadap mata uang negara lain yang tercermin dari kurs.

"Saat ini pertumbuhan ekonomi Bali ditunjang pariwisata, jagalah Bali ini dengan baik. Bali penting untuk Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMA Dwijendra, I Made Oka Antara mengucapkan terima kasih karena dipilihnya sekolah yang ia pimpin untuk sosialisasi program Bank Indonesia.

Baca juga: BI temukan 1.497 lembar uang palsu di Bali

Menurut dia, tidak semua sekolah mendapatkan kesempatan mendapatkan sosialisasi dari BI, dan mungkin, SMA Dwijendra menjadi satu-satunya sekolah di Denpasar yang didatangi untuk kegiatan ini.

"Oleh sebab itu, saya harap anak-anak mendengarkan dengan baik arahan dari BI. Karena, apapun posisi dan dimanapun nanti berada, tidak terlepas dari ekonomi dan juga digitalisasi di era globalisasi ini," ujar Oka Antara.

Sementara itu, Ketua Yayasan Dwijendra Ketut Wirawan berpandangan senada dengan kepala sekolah. Pihaknya menyampaikan terima kasih karena Dwijendra dipilih sebagai tempat sosialisasi.

"Dalam perkembangan zaman di era globalisasi, ekonomi dan keuangan semua memakai sistem digital. Maka dengarkanlah baik-baik arahan dari Bank Indonesai," ucapnya.

Kegiatan sosialisasi itu juga diisi dengan dialog yang tampak disambut antusias para siswa yang hadir. Trisno Nugroho pun mengaku sangat kagum dengan kemampuan anak-anak yang mengetahui dan menanyakan dalam dialog interaktif mengenai e-commerce, bitcoin dan lain sebagainya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019