Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Anak Agung Kirana dan Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida meninjau kondisi bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, di Dusun Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan.

Dalama kesempatan ini, ia memerintahkan petugas pemadam kebakaran dan petugas DLHP untuk memadamkan titik api yang diakibatkan oleh gas metan, dengan terus menyemprotkan air.

"Langkah-langkah darurat terus kita lakukan untuk menghindari adanya asap yang terjadi akibat gas metan. Jangan sampai hal ini terus terjadi, kalau ini terjadi maka kita membiarkan masyarakat kita menghirup udara tidak segar," kata Suwirta, dalam siaran pers yang diterima Senin.

Ia mengatakan  sudah menugaskan penyemprotan terhadap lalat di semua TPA yang ada di Kabupaten Klungkung.

Dengan penyemprotan itu ia berharap, lalat tidak akan ada masuk ke pemukiman warga, sehingga kegiatan tersebut harus rutin dan konsisten dilakukan.

Selain itu, untuk mengurangi lalat dan gas metan, ia mengimbau masyarakat untuk mentaati edaran yang sudah diberikan terkait pemilahan sampah dari rumah dan aturan pembuangan sampah.

"Mari kita bersama-sama menjaga Kabupaten Klungkung ini, jangan sampai sampah menjadi sesuatu yang luar biasa. Peran masyarakat dan peran pemerintah adalah saling bersinergi untuk menangani permasalahan yang ada di Kabupaten Klungkung ini. Jangan saling menyalahkan dan memanfaatkan media sosial, maka situasi akan tidak bagus dan masalah yang kita hadapi tentu semakin besar," katanya.

Bersama dinas terkait, ia juga mengumpulkan dan menugaskan pekerja yang ada disana untuk memilah sampah plastik agar tidak berterbangan, serta petugas menjaga kesehatan dengan menggunakan sarung tangan, sepatu dan masker saat menjalan tugasnya.

Tas Ramah Lingkungan
Sementara itu, pemuda yang tergabung dalam "STT Sila Jaya" Banjar Batununggul, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul, menyerahkan tas berbahan ramah lingkungan sebagai penggantin kantong plastik kepada masyarakat di Pasar Mentigi (23/7).

Momentum Hari Raya Galungan merupakan waktu yang tepat bagi STT Sila Jaya untuk mengubah pandangan penggunaan kantong plastik ke tas berbahan ramah lingkungan. Penyerahan langsung kepada pedagang maupun yang belanja. Dengan berpakaian adat Bali, mereka menggerak mengitari pasar yang ramai penggunjung.

Ketua STT Sila Jaya,  I Dewa Gede Hendradinata, menyampaikan, kegiatan ini adalah wujud kepedulian kita terhadap sampah plastik khususnya sebagai penyimpan belanjaan.

Kantong plastik yang digunakan sebagai penyimpan barang belanja tersebut berdampak pada lingkungan sekitarnya lebih lagi masalah sampah sangat pelik terjadi di kecamatan Nusa Penida. Sebagai daerah berkembangnya pariwisata sampah plastik mencederai keindahan lingkungan.

"Kami bergerak dari pedagang ke pedagang lainya memberikan tas berbahan ramah lingkungan kepada pedagang hingga pembeli. Ini bukan mencari 'gegahan' semata tapi bentuk kepedulian kita. Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan dampak yang besar mengubah paradigma penggunaan sampah plastik sangat berbahaya," katanya.  

Tas yang dibagikan kepada pedagang sebanyak 200 disebar kepada masyarakat yang melukukan transaksi di Pasar terbesar di Kecamatan Nusa Penida. Salah satu dari anggota sekaha teruna berpakaian celuluk. Mencolok dari anggota lainya pemuda tersebut mencuri perhatian warga yang berada di pasar.

Hendradinata mengatakan adanya satu pemuda dikhususkan berpakaian celuluk untuk mencari perhatian pengunjung dan mempermudah STT menyebar tas. "Sangat senang sekali kegiatan ini, mudah-mudahan bisa berlanjut," katanya.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019