Penyedia aplikasi layanan on-demand, Gojek resmi mengganti logo perusahaan, dari semula simbol motor ojek menjadi bulatan yang dapat diartikan dalam berbagai hal.
"Gojek sekarang sudah menjadi simbol yang lebih besar dari ojek. Gojek bukan lagi hanya ride hailing atau pembayaran, tapi, gabungan dari semua," kata CEO Grup Gojek, Nadiem Makarim, saat konferensi media di Jakarta, Senin.
Logo Gojek saat ini berupa lingkaran besar yang tidak tertutup di luar dan bulatan kecil di dalamnya, terinspirasi dari roda ojek motor, layanan awal Gojek, seperti diceritakan Nadiem dalam jumpa pers tersebut.
Logo baru Gojek dapat diartikan berbagai macam, mulai dari ojek, simbol lokasi di aplikasi peta, sampai interpretasi pengendara motor yang memakai helm jika dilihat dari atas.
Alasan penggantian logo Gojek sudah dipikirkan sejak setahun belakangan, Nadiem menilai Gojek saat ini sudah berkembang sangat jauh dari semula saat mereka diluncurkan sehingga ada banyak pelaku industri yang perlu mereka wakili dalam sebuah logo.
Logo Gojek baru ini dinamai "Solve", berasal dari bermacam layanan yang ada di platform tersebut untuk membantu keseharian penggunanya.
Meski berganti logo, tidak ada perubahan dalam model bisnis, namun, Gojek ingin berganti citra dari layanan ride hailing dan pembayaran menjadi aplikasi super yang berbasis tiga hal.
"Gojek saat ini adalah ekosistem dari tiga aplikasi super yang menggerakkan manusia, barang dan uang," kata salah seorang pendiri Gojek, Kevin Aluwi.
Layanan yang diberikan Gojek saat ini mencakup ketiga hal tersebut, tidak lagi aplikasi pemesanan transportasi, namun berkembang menjadi layanan antar barang, termasuk makanan, serta sistem pembayaran dengan Gopay.
"Pendekatan kami adalah transaksi apa yang dibutuhkan konsumen," kata Kevin.
Layanan Gojek berkembang pesat selama tiga tahun terakhir berkat pemanfaatan machine learning, kecerdasan buatan hingga teknologi terkini lainnya.
Bisnis Gojek berkembang 12 kali lipat selama tiga tahun terakhir, Kevin menyatakan.
Logo baru Gojek tidak berpengaruh terhadap investasi mereka untuk atribut seragam, mencakup jaket dan helm. Menurut Nadiem, secara berkala mereka memang menyediakan jaket dan helm untuk para mitra setelah beberapa wakti digunakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Gojek sekarang sudah menjadi simbol yang lebih besar dari ojek. Gojek bukan lagi hanya ride hailing atau pembayaran, tapi, gabungan dari semua," kata CEO Grup Gojek, Nadiem Makarim, saat konferensi media di Jakarta, Senin.
Logo Gojek saat ini berupa lingkaran besar yang tidak tertutup di luar dan bulatan kecil di dalamnya, terinspirasi dari roda ojek motor, layanan awal Gojek, seperti diceritakan Nadiem dalam jumpa pers tersebut.
Logo baru Gojek dapat diartikan berbagai macam, mulai dari ojek, simbol lokasi di aplikasi peta, sampai interpretasi pengendara motor yang memakai helm jika dilihat dari atas.
Alasan penggantian logo Gojek sudah dipikirkan sejak setahun belakangan, Nadiem menilai Gojek saat ini sudah berkembang sangat jauh dari semula saat mereka diluncurkan sehingga ada banyak pelaku industri yang perlu mereka wakili dalam sebuah logo.
Logo Gojek baru ini dinamai "Solve", berasal dari bermacam layanan yang ada di platform tersebut untuk membantu keseharian penggunanya.
Meski berganti logo, tidak ada perubahan dalam model bisnis, namun, Gojek ingin berganti citra dari layanan ride hailing dan pembayaran menjadi aplikasi super yang berbasis tiga hal.
"Gojek saat ini adalah ekosistem dari tiga aplikasi super yang menggerakkan manusia, barang dan uang," kata salah seorang pendiri Gojek, Kevin Aluwi.
Layanan yang diberikan Gojek saat ini mencakup ketiga hal tersebut, tidak lagi aplikasi pemesanan transportasi, namun berkembang menjadi layanan antar barang, termasuk makanan, serta sistem pembayaran dengan Gopay.
"Pendekatan kami adalah transaksi apa yang dibutuhkan konsumen," kata Kevin.
Layanan Gojek berkembang pesat selama tiga tahun terakhir berkat pemanfaatan machine learning, kecerdasan buatan hingga teknologi terkini lainnya.
Bisnis Gojek berkembang 12 kali lipat selama tiga tahun terakhir, Kevin menyatakan.
Logo baru Gojek tidak berpengaruh terhadap investasi mereka untuk atribut seragam, mencakup jaket dan helm. Menurut Nadiem, secara berkala mereka memang menyediakan jaket dan helm untuk para mitra setelah beberapa wakti digunakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019