Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) ke-II Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali yang membahas tentang sinergitas penanganan kemiskinan di Bali dilaksanakan di Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, 4-5 Juli 2019.

Ketua Penyelenggara, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana selaku Staf Ahli Gubernur Bali, Jumat, melaporkan sejumlah materi yang dibahas diantaranya upaya penanganan kemiskinan oleh Dinas Sosial Provinsi Bali, strategi penanganan kemiskinan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali, dan perencanaan anggaran oleh Bappeda Litbang Provinsi Bali.

"Adapun hasil dari Rakorda ini akan diserahkan kepada Kepala Daerah masing-masing, sebagai laporan untuk ditindaklanjuti," katanya dalam rakorda yang dibuka Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta itu.

Saat membuka acara itu, Bupati Suwirta menyampaikan selama kurun waktu lima tahun kepemimpinannya telah memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang penanggulangan kemiskinan daerah, khususnya di Kabupaten Klungkung.

"Itu merupakan buah dari berbagai kegiatan, seperti pelaksanaan Bedah Desa untuk mengidentifikasi permasalahan secara detail dan objektif, penanggulangan kemiskinan daerah melalui pelaksanaan Universal Health Coverage, bantuan rehabilitasi sosial, baik bantuan bedah dan rehab rumah, bantuan beasiswa miskin, hidroponik masuk KK miskin, pelatihan dan lainnya," katanya.

Ia berharap pelaksanaan Rakorda ini dapat menghasilkan rumusan rekomendasi strategi dan rencana tindak penanggulangan kemiskinan di Bali secara jelas dan aplikatif, yang dapat menjadi masukan bagi seluruh pemerintah daerah di Bali guna melaksanakan penanganan kemiskinan secara efektif dan holistik menjawab permasalahan kemiskinan di Bali.

Hibah Jepang
Sebelumnya (3/7), Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, meletakkan batu pertama untuk menandai dimulainya proyek pembangunan pompa air pengairan irigasi di Subak Sema Agung, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan.

Peletakan batu pertama untuk proyek yang merupakan bantuan hibah "Grassroots Project" dari Pemerintah Jepang senilai Rp1,2 miliar itu juga dihadiri sejumlah pihak dari Toyama Jepang dan instansi terkait.

"Semoga, bantuan ini dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk Subak Sema Agung, baik itu untuk pengairan lahan subak maupun lainnya. Untuk itu, semua fasilitas harus dijaga dan dirawat dengan baik, jangan sampai ada yang cepat rusak," kata Bupati Suwirta.

Perwakilan Toyama Jepang Koshin Takata, Teppei Asano mengatakan proyek ini merupakan bantuan hibah "Grassroots Project" dari Pemerintah Jepang dengan nilai sekitar Rp1,2 miliar yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh Universitas Udayana bekerja sama dengan Kota Toyama Jepang.

"Selama ini krama subak Semaagung masih menghadapi kesulitan untuk mendistribusikan air irigasi, maka Pemerintah Jepang memberikan bantuan untuk memfasilitasi pembangunan pasokan air dengan tenaga panel surya yang diharapkan bisa melancarkan saluran irigasi ke lahan pertanian," ujarnya, didampingi Ida Ayu Dwi Giriantari dari Center of Excellence Community Based Renewable Energy (CORE) Udayana University.

Selain bantuan proyek pembangunan pompa air pengairan irigasi, Pemerintah Kabupaten Klungkung juga berusaha menekan angka rujukan serta memperpendek waktu tunggu operasi di RSUD Kabupaten Klungkung dengan meluncurkan Gedung "Geni Astu" Layanan Hemodialisa dan Instalasi Bedah Sentral (IBS) senilai Rp20 miliar di Rumah Sakit Umum Klungkung (1/7).

Pewarta: Gembong Ismadi/Dewa Sentana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019