Bangli (Antara Bali) - Warung di Kabupaten Bangl menjadikan ikan mujair dari Danau Batur, Kecamatan Kintamani, sebagai ikon menu khasnya.

Salah satu rumah makan di Bangli yang menjadikan mujair "nyat-nyat" sebagai ikon adalah Rumah Makan Bagong. Rumah makan itu yang pertama kali menyajikan mujair dari Danau Batur sebagai menu khasnya.

"Usaha ini saya rintis sejak tujuh tahun silam dimulai dengan belajar mengolah mujair dengan cara digoreng," kata I Wayan Sukamara, pemilik Rumah Makan Bagong di Bangli, Sabtu.

Setelah itu, baru rumah makan lainnya menjadikan mujair sebagai menu khasnya.

Sebelum mengembangkan usaha rumah makan itu, Sukamara melakukan berbagai riset, baik melalui survei kepada pelanggan maupun bahan bumbu yang digunakan untuk menghasilkan mujair nyat-nyat yang dijamin kelezatannya itu.

Olahan ikan mujair nyat-nyat itu menurutnya menu yang luar biasa dengan bumbu Bali yang dituang diatas ikan yang sudah matang.

Menu tersebut lebih enak disajikan bersama ketupat yang dilengkapi sambal ikan nyat-nyat dan sayur plecing dengan bumbu khas Bali.

Sukamara mengaku bahwa dalam satu hari mampu menghabiskan 80-100 kilogram ikan mujair yang memang sengaja dipilih langsung dari pengepul dari Kecamatan Kintamani.

"Ikannya pilihan, dengan berat dan besaran yang sama dan dijamin segar karena ikan dibawa dalam keadaan hidup ke sini," katanya.

Untuk harga satu porsinya dia mematok harga Rp25 ribu, termasuk ikan goreng, ikan bakar, dan ketupat berikut sambal dan sayur plecing.

"Biasanya jika pembeli makan langsung di warungnya, selalu minta minuman khas Rumah Makan Bagong, yakni jus terong Belanda dan rujak Penglipuran," katanya.*

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011