Denpasar (ANTARA) - Jurusan Hospitaliti Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali membantu masyarakat Kota Manado mengembangkan inovasi kuliner food truck melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Kepala Pusat Penelitian dan PKM Poltekpar Bali Dr. Putu Diah Sastri Pitanatri dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Selasa, mengatakan pengembangan yang dilakukan berupa pelatihan dalam format blended class.
Kampus menggabungkan teori dan praktik sehingga peserta tidak hanya mendapatkan wawasan konseptual, tetapi juga langsung menerapkan keterampilan di lapangan.
Adapun tema dalam PKM ini adalah Pemberdayaan Masyarakat melalui Usaha Food Truck sebagai Inovasi Kuliner dalam Mendukung Pariwisata Kota Manado dan diselenggarakan selama dua hari di Amaris Hotel Manado.
Kegiatan yang diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari pelajar, pelaku UMKM kuliner, dan karyawan ini menekankan filosofi pemberdayaan.
“Food truck bukan sekadar kendaraan yang menjual makanan, melainkan simbol mobilitas, kreativitas, dan keberanian masyarakat untuk melangkah maju, dari ide sederhana, lahirlah kesempatan baru untuk menampilkan kuliner Manado dalam format yang lebih dinamis, ramah wisatawan, dan bernilai tambah,” kata Putu Diah.
Sejalan dengan pepatah Minahasa ‘Sitou Timou Tumou Tou’, Putu Diah mengatakan kegiatan ini adalah gerakan memanusiakan manusia, menguatkan kemandirian, dan menumbuhkan harapan.
Ia menjelaskan selama dua hari (21 – 22 Oktober 2025), peserta PKM mendapatkan materi dari lintas program studi di Jurusan Hospitaliti Poltekpar Bali.
Dari Program Studi Seni Kuliner, peserta berlatih mengenai hygiene sekaligus praktik memasak, dari Program Studi Tata Hidang menghadirkan pelatihan teknik mixing drink dan manual brew, Program Studi Manajemen Akuntansi Perhotelan membekali peserta dengan keterampilan menghitung food cost, menentukan harga jual, dan melakukan analisis menu.
“Tidak hanya itu, Program Studi Pengelolaan Perhotelan memperkenalkan strategi digital marketing yang relevan dengan tren usaha kuliner masa kini, Program Studi Divisi Kamar menekankan aspek estetika public area serta praktik cleaning sebagai bagian dari standar pelayanan hospitality,” ujarnya.
Sebagai tambahan inspirasi, peserta juga diperkenalkan dengan menu food truck moderen yang diberi sentuhan cita rasa khas Manado, antara lain sandwich tuna dabu-dabu, spaghetti sambal roa, minuman kopi dan olahan praktis lain yang sesuai dengan tren food truck global.
Putu Diah menyampaikan inovasi menu ini menunjukkan bagaimana kuliner lokal dapat dipadukan dengan konsep food truck yang tengah tren di Manado, sehingga mampu menarik minat konsumen dan wisatawan.
Wakil Direktur III Poltekpar Bali Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Dr. Luh Yusni Wiarti, A.Par., S.E., M.Par., M.Rech., menambahkan bahwa food truck adalah inovasi kuliner yang potensial.
“Food truck merupakan salah satu inovasi kuliner yang fleksibel, adaptif, dan dekat dengan masyarakat, melalui PKM ini, kita ingin melahirkan wirausaha baru yang profesional, kreatif, dan mampu memperkuat daya tarik wisata di Manado,” ucapnya.
Dengan terselenggaranya PKM Jurusan Hospitaliti Poltekpar Bali ini, ia berharap masyarakat semakin mampu mengelola usaha kuliner secara profesional, kreatif, dan berdaya saing, serta dapat berkontribusi dalam memperkuat daya tarik pariwisata Kota Manado yang terus berkembang.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado Esther Tryfosa Juliana Mamangkey juga mengatakan bahwa sinergi ini sejalan dengan arah pembangunan pariwisata daerah.
“Kolaborasi dengan Poltekpar Bali sangat penting untuk mendukung masyarakat Manado agar lebih siap berinovasi dalam bidang kuliner, sekaligus memperkuat citra kota sebagai destinasi wisata kuliner,” kata dia.
Pihak kampus dan pemerintah daerah akhirnya menjadikan momentum ini untuk kerja sama penandatanganan MoA antara Dinas Pariwisata Kota Manado dan Poltekpar Bali.
Kesepakatan kerja sama ini memperkuat sinergi akademisi dan pemerintah daerah dalam pengembangan kuliner berbasis pariwisata.
