Relawan Tukad (Sungai) Bindu bernama I Ketut Nugraha Swadharma meraih juara I lomba Vlog Nasional yang diselenggarakan di Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang, Jawa Timur.

I Ketut Nugraha Swadharma di Denpasar mengaku sangat senang, bahkan dirinya tidak menduga bisa tembus ke tingkat nasional dan sukses menjadi terbaik se-Indonesia yang bersaing dengan 18 peserta lomba vlog.

"Tentunya saya bangga dan senang dapat keluar menjadi yang terbaik dan ikut serta memperkenalkan obyek wisata Tukad Bindu di kancah nasional melalui karya vlog," ujarnya.

LAdapun pada garapan video vlog kali ini, pria yang juga guru di SMPN 9 Denpasar ini  mengangkat Konsep "Dari Tukad Bindu Untuk Dunia". Harapannya agar Tukad Bindu sebagai salah satu destinasi tujuan wisata di Denpasar bisa dijaga kelestarian serta kebersihannya bahkan ditingkatkan lagi agar semakin menjadi lebih baik ke depannya.

"Iya tentunya kami ingin memperkenalkan Tukad Bindu dan mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat Tukad (Sungai, Red) secara keseluruhan," ucapnya.

Nugraha menuturkan, Bali memiliki keindahan di setiap sudutnya. Meski kini telah berdiri banyak cafe hingga hotel, Bali masih menyimpan keunikan wisata tersendiri. Salah satunya adalah keberadaan Tukad Bindu yang akan membawa siapa pun yang mengunjunginya kembali ke masa lalu. Sesuai namanya, panorama tukad atau sungai menjadi daya tarik utama destinasi yang berada di Gang Sikarini, Kesiman, Denpasar.

"Bukan tanpa proses panjang, mengingat dulunya Tukad Bindu dikenal kotor. Banyak sampah berserakan di permukaannya," ujarnya.

Namun, lanjut Nugraha berkat inisiatif masyarakat dan kesadaran akan pentingnya wisata di Bali, Tukad Bindu mulai dibenahi. Perlahan tapi pasti, warga berupaya keras menyulap sungai yang mulanya kotor, menjadi bersih dan bagus seperti saat ini.

"Setiap harinya, sungai ini selalu ramai. Anak-anak, maupun orang dewasa terlihat asyik berenang di sungai. Jika ingin ikut merasakan asyiknya bermain air, Anda bisa menyewa pelampung dan ban di pinggir sungai," ujar pria yang juga aktif sebagai hipnoterapist ini.

Baca juga: Presiden Jokowi Gandeng PM Trudeau Buat Vlog

Area di sekitar pinggiran sungai juga ditata, ditanami rerumputan hijau. Kawasan ni sering dimanfaatkan warga untuk piknik maupun sekedar beristirahat. Anda juga bisa menemukan deretan warung dan gazebo bambu dengan nuansa ala Bali kuno.

Salah satu keunikan Tukad Bindu, kata Nugraha adalah adanya sistem subak (pengairan sawah) yang mengairi sawah di wilayah Renon, Sanur, Panjer dan Sedap Malam. Disamping itu, terdapat wahana edukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro (PLTHM).

"Ke depannya diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan ketersediaan listrik sepanjang masa bagi masyarakat dengan tetap mengedepankan energi ramah lingkungan," ucapnya. (*)

Baca juga: Portal ANTARA Bali pakai nama dengan aksara daerah

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019