Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho mengatakan pada Sensus Penduduk tahun 2020 akan ada teknis pencacahan yang berbeda karena masyarakat yang akan melakukan "update" atau memutahirkan data kependudukannya sendiri.
"Sensus Penduduk 2020 memang berbeda, karena biasanya petugas yang mengunjungi tempat tinggal penduduk, tetapi nantinya masyarakat sendiri yang meng-update data," kata Adi Nugroho, di Denpasar, Senin (1/7).
Oleh karena itu, menurut Adi, Sensus Penduduk yang rencananya akan dilaksanakan sekitar bulan Maret-April 2020 itu akan menjadi "hajatan" bagi seluruh rakyat dan lembaga.
"Kalau dalam sensus penduduk sebelumnya itu menghasilkan data yang berbeda dengan KTP, nantinya justru akan memperbaiki data kependudukan seperti yang tertera di KTP," ucapnya.
Langkah tersebut sejalan untuk menjawab kebutuhan data kependudukan yang tunggal sehingga data penduduk tidak hanya dibutuhkan untuk mengetahui jumlah dan strukturnya, namun juga berbagai kepentingan lainnya.
"Seperti halnya Kemenristekdikti sudah menggunakan NIK terkait dengan nomor induk mahasiswa, ke depan mungkin dengan data tunggal tersebut untuk membuka rekening dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: BPS kerahkan 288 petugas pemutakhiran data statistik di Badung
Untuk menyukseskan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di Pulau Dewata, Adi akan meminta kepada Gubernur Bali untuk memerintahkan kepada organisasi perangkat daerah, termasuk lembaga swasta untuk turut peduli dan terlibat pada kegiatan 10 tahunan tersebut.
"Melalui lembaga dan komponen di dalamnya agar turut mendorong dan terlibat, serta mengajak warga di lingkungan sekitarnya agar peduli dengan data kependudukannya, sehingga pelaksanaan sensus dapat berjalan dengan baik," katanya.
Dengan turut aktif memutahirkan data kependudukan dan turut membantu lingkungan sekelilingnya yang belum bisa mengakses ke sistem Sensus Penduduk 2020, Adi berharap bisa mendapatkan data kependudukan yang terjaga dan kepastian kebenarannya terjamin.
"Sebelum pelaksanaan Sensus, tentunya akan didahului dengan sejumlah tahapan seperti sosialisasi dan pemberian berbagai penjelasan mengenai teknisnya," ucap Adi.
Baca juga: Wisatawan ke Bali turun 8,08 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Sensus Penduduk 2020 memang berbeda, karena biasanya petugas yang mengunjungi tempat tinggal penduduk, tetapi nantinya masyarakat sendiri yang meng-update data," kata Adi Nugroho, di Denpasar, Senin (1/7).
Oleh karena itu, menurut Adi, Sensus Penduduk yang rencananya akan dilaksanakan sekitar bulan Maret-April 2020 itu akan menjadi "hajatan" bagi seluruh rakyat dan lembaga.
"Kalau dalam sensus penduduk sebelumnya itu menghasilkan data yang berbeda dengan KTP, nantinya justru akan memperbaiki data kependudukan seperti yang tertera di KTP," ucapnya.
Langkah tersebut sejalan untuk menjawab kebutuhan data kependudukan yang tunggal sehingga data penduduk tidak hanya dibutuhkan untuk mengetahui jumlah dan strukturnya, namun juga berbagai kepentingan lainnya.
"Seperti halnya Kemenristekdikti sudah menggunakan NIK terkait dengan nomor induk mahasiswa, ke depan mungkin dengan data tunggal tersebut untuk membuka rekening dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: BPS kerahkan 288 petugas pemutakhiran data statistik di Badung
Untuk menyukseskan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di Pulau Dewata, Adi akan meminta kepada Gubernur Bali untuk memerintahkan kepada organisasi perangkat daerah, termasuk lembaga swasta untuk turut peduli dan terlibat pada kegiatan 10 tahunan tersebut.
"Melalui lembaga dan komponen di dalamnya agar turut mendorong dan terlibat, serta mengajak warga di lingkungan sekitarnya agar peduli dengan data kependudukannya, sehingga pelaksanaan sensus dapat berjalan dengan baik," katanya.
Dengan turut aktif memutahirkan data kependudukan dan turut membantu lingkungan sekelilingnya yang belum bisa mengakses ke sistem Sensus Penduduk 2020, Adi berharap bisa mendapatkan data kependudukan yang terjaga dan kepastian kebenarannya terjamin.
"Sebelum pelaksanaan Sensus, tentunya akan didahului dengan sejumlah tahapan seperti sosialisasi dan pemberian berbagai penjelasan mengenai teknisnya," ucap Adi.
Baca juga: Wisatawan ke Bali turun 8,08 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019