Negara (Antara Bali) - Meskipun sudah banyak insfrastrukturnya yang rusak, Pemkab Jembrana memutuskan untuk tetap mempertahankan program Jimbarwana Network atau J-Net.

Kepala Dinas Hubkominfo Jembrana, I Gusti Putu Sudhiarsa, Kamis mengatakan, penggunaan teknologi dalam pemerintahan Jembrana sudah menjadi ikon dan harus dipertahankan.

"Memang banyak peralatan J-Net di desa dan sekolah yang rusak, tapi bukannya tidak bisa diperbaiki," katanya.

Menurut Sudhiarsa, peralatan yang rusak itu karena di desa maupun sekolah tidak memiliki anggaran untuk pemeliharaan.

Di sisi lain, anggaran di Pemkab Jembrana juga tidak bisa dipakai untuk memelihara peralatan tersebut karena bukan merupakan aset pemkab.

"Peralatan J-Net sudah menjadi aset bagi desa maupun sekolah, jadi untuk pemeliharaan harus dari anggaran mereka sendiri," ujarnya.

Agar masalah ini bisa diatasi, Sudhiarsa mengungkapkan, untuk anggaran 2012, desa dan sekolah sudah memasang anggaran untuk pemeliharaan J-Net.

"Desa memasangnya dalam APBdes, sementara sekolah memasangnya dalam rancangan anggaran kebutuhan untuk setahun penuh," kata Sudhiarsa.

Dari perhitungan yang dilakukan, untuk pemeliharaan rata-rata dibutuhkan dana Rp10 juta hingga Rp15 juta.

Rencananya, mulai tahun 2012, Pemkab Jembrana akan kembali mengaktifkan J-Net yang saat ini boleh dibilang mangkrak.

"Untuk jaringan di Pemkab Jembrana yang merupakan server pusat tidak ada masalah, tinggal jaringan di desa dan sekolah saja," ujar Sudhiarsa.(**)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011