Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Handayani Denpasar, Bali, mendukung program Pemerintah Kota Denpasar dengan mengadakan bersih-bersih sampah plastik di Pantai Pengembak Sanur pada 23 Juni 2019.

Ketua STIMI Handayani Denpasar Ida Bagus Gede Udayana saat audensi dengan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat, mengatakan kegiatan ini untuk menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan serta keasrian lingkungan, sekaligus memperingati hari jadi STIMI Handayani yang ke-40 tahun.

"Dengan kegiatan ini, STIMI dan masyarakat bisa bersinergi dalam mendukung program Pemerintah Kota Denpasar, terutama dalam mendukung Perwali Nomor 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik," katanya.

Ia mengatakan kegiatan ini rutin dilaksanakan STIMI Handayani sebanyak dua kali dalam setahun yakni pada penerimaan mahasiswa baru dan menjelang wisuda. Bakti sosial yang dilaksanakan saat penerimaan mahasiswa baru adalah penyebaran bibit ikan di pesisir pantai. Untuk bakti sosial menjelang wisuda seperti saat ini adalah menanggulangi sampah plastik dan pelestarian lingkungan.

Ia mengaku setiap kerja bakti atau aksi bersih-bersih pasti dilaksanakan satu tempat yakni di Pantai Pengembak Sanur. Hal ini untuk menunjukkan hasil yang maksimal. "Jika dilakukan satu tempat setiap tahunnya maka hasilnya akan kelihatan," katanya.

Baca juga: Konjen Australia puji kebijakan Koster bersihkan sampah plastik

Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Akademik STIMI Handayani Denpasar Ni Ketut Karwini menambahkan, kegiatan ini juga bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat. "Jadi kegiatan ini mendukung Dies Natalis ke-40 STIMI Handayani," katanya.

Kegiatan tersebut mendapat apresiasi Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. Menurut dia, kegiatan terkait kebersihan lingkungan bisa bekerja sama dengan DLHK Pemerintah Kota Denpasar. Sehingga aksi kebersihan bisa masuk di seluruh wilayah, sehingga masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan.

Dalam menjaga kebersihan lingkungan Rai Mantra mengaku DLHK Kota Denpasar telah memiliki program baru yakni setiap siswa wajib memiliki tabungan Bank Sampah. Dengan cara tersebut maka satu siswa dapat mewakili satu rumah tangga dalam mengatasi masalah sampah plastik.

"Dengan cara seperti ini diharapkan masalah sampah bisa di atasi di Kota Denpasar," katanya.

Baca juga: Menteri LHK: Bali jadi "regional capacity center"

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019