Gianyar - Bank Indonesia memamerkan sejarah perkembangan uang yang dipakai transaksi sejak jaman prasejerah sampai modern di Balai Budaya, Kabupaten Gianyar, Bali.
Pameran yang dibuka oleh Sekda Gianyar, Cokorda Putra Nindia yang didampingi oleh Deputi Pemimpin Bank Indonesia Denpasar, I Gde Made Sadguna itu dibanjiri masyarakat Gianyar khususnya dan Bali pada umumnya.
"Hal ini dilakukan untuk mengenalkan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai sejarah uang," kata Kadek Budi Arsana, Kasir pertama Bank Indonesia didampingi Sadar Pambudi, Kasir Muda II di Balai Budaya, Gianyar, Rabu.
Selain itu, pameran itu juga berfungsi untuk mengajak masyarakat menyayangi uangnya sehingga tidak cepat lusuh, karena semakin cepat lusuh BI akan semakin banyak mencetak uang baru."Kalau banyak uang lusuh, akan berpengaruh kepada biaya pencetakan uang," jelasnya.
Di samping itu, pameran digelar untuk mensosialisasikan kepada masyarakat ciri -ciri keaslian uang rupiah.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Pameran yang dibuka oleh Sekda Gianyar, Cokorda Putra Nindia yang didampingi oleh Deputi Pemimpin Bank Indonesia Denpasar, I Gde Made Sadguna itu dibanjiri masyarakat Gianyar khususnya dan Bali pada umumnya.
"Hal ini dilakukan untuk mengenalkan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai sejarah uang," kata Kadek Budi Arsana, Kasir pertama Bank Indonesia didampingi Sadar Pambudi, Kasir Muda II di Balai Budaya, Gianyar, Rabu.
Selain itu, pameran itu juga berfungsi untuk mengajak masyarakat menyayangi uangnya sehingga tidak cepat lusuh, karena semakin cepat lusuh BI akan semakin banyak mencetak uang baru."Kalau banyak uang lusuh, akan berpengaruh kepada biaya pencetakan uang," jelasnya.
Di samping itu, pameran digelar untuk mensosialisasikan kepada masyarakat ciri -ciri keaslian uang rupiah.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011