Perwakilan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) belajar tentang proses pendirian Fakultas Kedokteran (FK) pada Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, dalam kunjungan ke universitas tersebut.
Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., di kampus setempat di Singaraja, Selasa menyampaikan pendirian Fakultas Kedokteran Undiksha yang surat keputusannya turun pada 8 Agustus 2018 itu membutuhkan proses yang cukup panjang, khususnya dalam penyusunan proposal.
"Kami harus berkali-kali melakukan FGD. Memperbaiki segala kekurangan. Ya, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan, seperti halnya pemerintah daerah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun lainnya," katanya.
Selain itu, kurikulum dan sumber daya manusia harus benar-benar dimantapkan. "Banyak hal yang harus dipersiapkan. Universita Negeri Semarang sudah memiliki sejumlah program studi yang menjadi embrio Fakultas Kedokteran. Kami rasa pasti bisa mewujudkan rencana itu. Kami siap membantu," katanya.
Baca Juga : Biaya pendidikan di Undiksha merakyat
Kepada tamunya, Prof Jampel memaparkan keunggulan FK Undiksha, yakni kompetensi inti dan kompetensi pendukung. Kompetensi inti sesuai standar kompetensi dokter Indonesia tahun 2012, sedangkan kompetensi pendukung adalah dokter dengan wawasan kedokteran pariwisata dengan konsep menciptakan "health and wellness tourism".
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unnes, Prof. Dr. Zaenuri, S.E.,M.Si, Akt., selaku pimpinan rombongan dalam kunjungan pada 13 Juni lalu itu mengakui rencana untuk mendirikan Fakultas Kedokteran sebagai salah satu bentuk dukungan untuk bidang kesehatan.
"Kunjungan ke Undiksha ini diharapkan mampu memberikan gambaran terkait hal-hal yang harus dipersiapkan maupun lainnya untuk mewujudkan cita-cita itu. Undiksha sudah lebih dulu memiliki Fakultas Kedokteran. Kami ingin tahu proses pendiriannya. Hal apa saja yang harus dipersiapkan," katanya.
Selain melalui kunjungan ke Undiksha, lanjut Zaenuri, pihaknya juga mewujudkan rencana itu dengan melakukan upaya lain, salah satunya meminta dukungan pemangku kepentingan terkait, seperti rumah sakit untuk pendidikan.
"Kami ingin proposal secepatnya bisa terselesaikan. Harapannya kerja sama dengan Undiksha tetap berjalan," katanya kepada mitranya, Rektor Undiksha Prof. Jampel.
Sebelumnya, Undiksha juga menerima kunjungan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur, dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), Kepulauan Riau.
Baca Juga : Pegawai dan Dosen Undiksha terima Satyalancana dari Presiden
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., di kampus setempat di Singaraja, Selasa menyampaikan pendirian Fakultas Kedokteran Undiksha yang surat keputusannya turun pada 8 Agustus 2018 itu membutuhkan proses yang cukup panjang, khususnya dalam penyusunan proposal.
"Kami harus berkali-kali melakukan FGD. Memperbaiki segala kekurangan. Ya, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan, seperti halnya pemerintah daerah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun lainnya," katanya.
Selain itu, kurikulum dan sumber daya manusia harus benar-benar dimantapkan. "Banyak hal yang harus dipersiapkan. Universita Negeri Semarang sudah memiliki sejumlah program studi yang menjadi embrio Fakultas Kedokteran. Kami rasa pasti bisa mewujudkan rencana itu. Kami siap membantu," katanya.
Baca Juga : Biaya pendidikan di Undiksha merakyat
Kepada tamunya, Prof Jampel memaparkan keunggulan FK Undiksha, yakni kompetensi inti dan kompetensi pendukung. Kompetensi inti sesuai standar kompetensi dokter Indonesia tahun 2012, sedangkan kompetensi pendukung adalah dokter dengan wawasan kedokteran pariwisata dengan konsep menciptakan "health and wellness tourism".
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unnes, Prof. Dr. Zaenuri, S.E.,M.Si, Akt., selaku pimpinan rombongan dalam kunjungan pada 13 Juni lalu itu mengakui rencana untuk mendirikan Fakultas Kedokteran sebagai salah satu bentuk dukungan untuk bidang kesehatan.
"Kunjungan ke Undiksha ini diharapkan mampu memberikan gambaran terkait hal-hal yang harus dipersiapkan maupun lainnya untuk mewujudkan cita-cita itu. Undiksha sudah lebih dulu memiliki Fakultas Kedokteran. Kami ingin tahu proses pendiriannya. Hal apa saja yang harus dipersiapkan," katanya.
Selain melalui kunjungan ke Undiksha, lanjut Zaenuri, pihaknya juga mewujudkan rencana itu dengan melakukan upaya lain, salah satunya meminta dukungan pemangku kepentingan terkait, seperti rumah sakit untuk pendidikan.
"Kami ingin proposal secepatnya bisa terselesaikan. Harapannya kerja sama dengan Undiksha tetap berjalan," katanya kepada mitranya, Rektor Undiksha Prof. Jampel.
Sebelumnya, Undiksha juga menerima kunjungan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur, dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), Kepulauan Riau.
Baca Juga : Pegawai dan Dosen Undiksha terima Satyalancana dari Presiden
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019