Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., menegaskan bahwa universitas yang dipimpinnya sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga biaya pendidikan yang ditawarkan cukup merakyat.
"Biaya pendidikan yang kami tawarkan adalah biaya merakyat sehingga bisa terjangkau semua lapisan masyarakat," kata Rektor Jampel saat meninjau pendaftaran kembali calon mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ajaran 2019/2020 di Auditorium Undiksha, Singaraja, Buleleng, Selasa.
Selain biaya merakyat, lanjut Jampel, Undiksha juga menawarkan sejumlah banyak beasiswa, seperti Bidikmisi yang kuota tahun ini mencapai 688 orang dengan rincian 30 persen melalui jalur SNMPTN, 40 persen jalur SBMPTN, 15 persen jalur mandiri penelusuran minat dan bakat serta 5 persen jalur mandiri melalui Computer Based Testing (CBT).
Jampel mengatakan, terdapat juga beasiswa dari CSR dari institusi atau perusahaan, Rektor, PPA, BBM, pemerintah kabupaten, dan lain-lain dengan penerima yang tersebar di seluruh fakultas, termasuk kedokteran yang baru berdiri setahun.
"Khusus untuk beasiswa Bidikmisi, kami memang usulkan sebanyak-banyaknya ke pemerintah pusat," katanya.
Mengenai seleksi beasiswa, lanjut kampel, Undiksha tidak melakukannya secara sembarangan, melainkan tetap mengacu pada persyaratan yang ada, yakni kurang mampu dan berprestasi. Ini pun dilakukan evaluasi secara berkelanjutan.
"Kalau ada penerima yang tidak sesuai dengan persyaratan, langsung dicabut dan diminta mengembalikan. Kami berharap data yang disampaikan benar-benar sesuai dengan kondisi riil," katanya.
Tak hanya itu, kata Jampel, penerima beasiswa juga dituntut menunjukkan kemampuan akademik maupun non akademik selama mengenyam pendidikan di kampus dengan delapan fakultas ini. Harus ada kelebihan dari mahasiswa lain. Hal ini telah ditegaskan kepada sejumlah pendaftar SNMPTN.
"Lulus juga harus tepat waktu. Kalau bisa sebelum delapan semester. Dan, banyak mahasiswa yang bisa menunjukkan prestasi seperti itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Biaya pendidikan yang kami tawarkan adalah biaya merakyat sehingga bisa terjangkau semua lapisan masyarakat," kata Rektor Jampel saat meninjau pendaftaran kembali calon mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ajaran 2019/2020 di Auditorium Undiksha, Singaraja, Buleleng, Selasa.
Selain biaya merakyat, lanjut Jampel, Undiksha juga menawarkan sejumlah banyak beasiswa, seperti Bidikmisi yang kuota tahun ini mencapai 688 orang dengan rincian 30 persen melalui jalur SNMPTN, 40 persen jalur SBMPTN, 15 persen jalur mandiri penelusuran minat dan bakat serta 5 persen jalur mandiri melalui Computer Based Testing (CBT).
Jampel mengatakan, terdapat juga beasiswa dari CSR dari institusi atau perusahaan, Rektor, PPA, BBM, pemerintah kabupaten, dan lain-lain dengan penerima yang tersebar di seluruh fakultas, termasuk kedokteran yang baru berdiri setahun.
"Khusus untuk beasiswa Bidikmisi, kami memang usulkan sebanyak-banyaknya ke pemerintah pusat," katanya.
Mengenai seleksi beasiswa, lanjut kampel, Undiksha tidak melakukannya secara sembarangan, melainkan tetap mengacu pada persyaratan yang ada, yakni kurang mampu dan berprestasi. Ini pun dilakukan evaluasi secara berkelanjutan.
"Kalau ada penerima yang tidak sesuai dengan persyaratan, langsung dicabut dan diminta mengembalikan. Kami berharap data yang disampaikan benar-benar sesuai dengan kondisi riil," katanya.
Tak hanya itu, kata Jampel, penerima beasiswa juga dituntut menunjukkan kemampuan akademik maupun non akademik selama mengenyam pendidikan di kampus dengan delapan fakultas ini. Harus ada kelebihan dari mahasiswa lain. Hal ini telah ditegaskan kepada sejumlah pendaftar SNMPTN.
"Lulus juga harus tepat waktu. Kalau bisa sebelum delapan semester. Dan, banyak mahasiswa yang bisa menunjukkan prestasi seperti itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019