Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia pada tahun 2019 memetakan kabupaten dan kota (KaTa) kreatif di Indonesia, di antaranya terdapat 52 kabupaten dan kota di Indonesia yang telah masuk dalam seleksi, dan Kota Denpasar masuk dalam 10 besar KaTa Kreatif Indonesia.

Kriteria penilaian dilakukan lewat diskusi kelompok terpimpin KaTa Kreatif di Kota Denpasar, Senin. Diskusi kelompok itu dihadiri Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra, Bekraf Denpasar serta OPD terkait.

Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Bekraf, Selliane Ishak, mengatakan Bekraf Indonesia telah mengeluarkan program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).

"Deputi Infrastruktur Bekraf telah menurunkan Tim PMK3I dan Tim Asesor untuk melakukan self assessment guna menentukan subsektor ekonomi kreatif (ekraf) yang akan menjadi potensi unggulan," katanya.

Ia menjelaskan KaTa telah menyeleksi 52 kota/kabupaten yang dipilih 23 serta menyeleksi kembali 10 besar kota/kabupaten yang masuk nominasi. Salah satu dari 10 besar tersebut adalah Kota Denpasar. "Penilaian ini murni dilakukan dari tim penilai yang meliputi dari asosiasi dan subsektor," ujarnya.  

Dari 10 nominasi ini akan diseleksi kembali yang akan menetapkan empat Kota Kreatif. Kota Denpasar telah memilih subsektor unggulan yakni fesyen.

Menurut Silliane Ishak, Wali Kota Rai Mantra sangat luar biasa dalam program pembangunan visi terkait ekonomi kreatif. "Saya melihat program Wali Kota Denpasar di bidang ekonomi kreatif sangat visioner dan didukung oleh masyarakat dan sektor lainnya serta akademisi dan pebisnis," katanya.

Sementara Wali Kota Rai Mantra mengatakan sangat mendukung visi dari proyek perubahan untuk mewujudkan ekonomi kreatif sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar. dalam hal ini subsektor fesyen.

Menurut Rai Mantra program ekonomi kreatif Denpasar telah membentuk serta mendorong adanya pembentukan Startup tidak saja pada subsektor yang ada, namun juga mendorong sekaa teruna di setiap banjar dalam program ini.

"Kami berharap dalam dorongan pembentukan startup ini nantinya dapat memberikan mereka untuk terus berproduksi lewat bantuan-bantuan modal usaha. Disamping itu dorongan program juga dilakukan lewat lomba Wirausaha Muda Denpasar (WMD) yang telah melahirkan puluhan WMD setiap tahunnya dan diberikan insentif untuk mengikuti pelatihan di rumah perubahan Rhenal Kasali," ujarnya.

Lebih lanjut Rai Mantra juga mengatakan saat ini Denpasar yang sangat menonjol bagi usaha-usaha yang digeluti insan muda yakni dalam bidang kuliner dan fesyen. Tidak hanya pada makan dan fesyen, pihaknya juga telah mendorong kreativitas motor custom yang digeluti salah satu anak muda Denpasar serta telah mampu bersaing dengan builder-builder ternama di Amerika dan Jepang.

"Kita telah munculkan secara bertahap seluruh komunitas-komunitas yang ada di Kota Denpasar, dan telah merancang sebuah musyawarah pembangunan untuk komunitas yang nantinya mampu mengangkat talenta mereka dan ingin mengetahui kebutuhan-kebutuhan para komunitas. Beberapa Coworking Space kita akan segera garap, disamping telah memiliki Rumah Kemasan Denpasar, serta memfasilitasi peneliti muda Denpasar yang telah mampu meraih prestasi di tingkat Internasional," katanya. (*)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019