Nusa Dua (Antara Bali) - Tenaga kerja ke depan harus memiliki serifikasi profesi, sehingga mampu menghadapi persaingan global. Bila tidak memiliki keterampilan bersertifikat yang diakui, maka akan sulit mendapatkan lapangan kerja di dalam negeri maupun internasional.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melakukan pendekatan terlebih pada industri pariwisata, mengingat sertifikat profesi sangat dibutuhkan dalam mencari kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional, kata Ketua BNSP Dr Adjat Daradjat di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Pada lokakarya bertema "Optimalisasi Keterampilan Kerja" yang digelar di STP Nusa Dua, ia berharap semua tenaga kerja memiliki sertifikat profesi, sebab masing-masing perusahaan atau industri memiliki standar kompetensi kerja di setiap sektor.

"Kita harus memiliki tenaga kerja yang sesuai standar, agar dapat bersaing di pasar Asean maupun dunia internasional," katanya.

Setiap profesi yang ada sekarang diharapkan bisa bekerja sama dengan BNSP untuk menciptakan standar yang dibutuhkan oleh masing-masing industri.

"Kami butuh kerja sama untuk program tersebut, termasuk profesi di bidang pariwisata," kata Adjat seraya menyebutkan, kekurangan tenaga kerja Indonesia terletak pada sisi pengalaman dan belum memiliki sertifikasi profesi.

Hasil riset BNSP bekerja sama dengan British Council di bidang SDM pariwisata diketahui para lulusan STP pada umumnya memiliki posisi pekerjaan yang diperolehnya pada saat lulus kuliah lebih rendah atau tidak sesuai dengan profil lulusan yang diharapkan.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011